banner 468x60

UNG Tingkatkan Fasilitas Wisata Hiu Paus Gorontalo Tampil Moderen

Dankodiklat TNI
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mendampingi Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Dankodiklat) TNI Angkatan darat, Letnan Jenderal TNI AM Putranto ke wisata hiu paus di Desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Minggu (02/02).

READ.ID – Jurusan English Department, Fakultas Sastra dan Budaya (FSB) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) akan meningkatkan fasilitas Wisata Hiu Paus agar tampil lebih moderen.

Diketahui, Wisata Hiu Paus atau Whale Shark di yang berada di Desa Botubarani itu, tak hanya menyita perhatian wisatawan domestik. Tak sedikit turis mancanegara yang datang ke Gorontalo hanya untuk melihat dari dekat hiu paling ramah di dunia tersebut.

Potensi wisata yang luar biasa itu, harus ditunjang dengan kultur masyarakat yang adaptif, bisa menyesuaikan diri dengan keberadaan objek Wisata Whale Shark di Desa Botubarani telah dikenal masyarakat dunia.

Soal bagaimana pengembangan kultur masyarakat di sekitar objek Wisata Hiu Paus itu, FSB UNG, akan menjadikan desa Botubarani sebagai bagian dari implementasi program pendidikan berbahasa Inggris.

Ketua Jurusan English Departement, Novi R. Usu mengungkapkan, selain masuk dalam kalender Dies Natalis ke-58 UNG, kegiatan ini juga jadi bagian dari penelitian dan pengabdian dosen dan juga mahasiswa.

“Program Sekolah Bahasa Inggris di Desa Botubarani, akan berlangsung selama 1 tahun ini. Kita akan menjadwalkan dosen maupun mahasiswa yang akan melaksanakan program ini,” ucapnya.

Target dari program itu, kata Novi, adalah melatih orang-orang yang ada di sekitar objek Wisata Hiu Paus yang ada di Provinsi Gorontalo tersebut, termasuk nelayan, agar bisa berbahasa Inggris. Sebab, menurutnya, mengusai bahasa Inggris, ciri masyarakat moderen.

Sementara itu, Jurusan Pariwisata FSB UNG juga mulai menaruh perhatian terhadap pengembangan pariwisata di Gorontalo. Menurut Ketua Jurusan Pariwisata UNG Krishna Anugrah, S.St., MM.Par, mereka punya program Sekolah Pariwisata.

“Melalui program Sekolah Pariwisata, masyarakat diajak untuk bisa memahami arti penting objek wisata sebagai potensi yang bila dikembangkan dengan baik bisa memiliki nilai ekonomis,” ucap Krishna.

Demikian juga, pihaknya akan membekali masyarakat dengan pengetahuan tentang pengelolaan pariwisata moderen, di samping mengembangkan potensi yang ada di sekitar objek wisata, termasuk kuliner maupun produk pangannya.

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60