Usung Tema Teknologi Imersif Virtual Reality, Komenkominfo RI Gelar Kegiatan Adopsi Teknologi Digital Pendidikan

Imersif Virtual Reality

READ.ID– Perwakilan guru jenjang SMA/SMK/SLB di Provinsi Gorontalo mengikuti kegiatan adopsi teknologi digital pendidikan, dengan tema “Teknologi Imersif Virtual Reality”.

Kegiatan tersebut, diselenggarakan oleh Direktorat Ekonomi Digital, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Selasa (13/6/2023).

Diketahui sebelumya, Kemkominfo melakukan kolaborasi dengan startup digital Millealab yang bergerak di bidang Teknologi Immersive, yang mendukung pembuatan dan akses konten edukasi berbasis 3D dan Virtual Reality (VR).

“Tentunya, kegiatan ini diharapkan dapat membantu Guru untuk membuat konten belajar digital yang menarik dan mudah dipahami oleh Siswa/i SMA/SMK di Gorontalo”, ungkap Ketua Tim Transformasi Digital Pendidikan Kesehatan dan Pariwisata, Kemenkominfo, Wijayanto.

Dikatakan Wijayanto, dipilihnya Kota Gorontalo sebagai lokasi implementasi, dengan mempertimbangkan adanya beberapa perwakilan guru yang telah mengikuti kompetisi dengan tema teknologi imersif.

Pihaknya menyebut, bahwa di Gorontalo ada 19 guru dari 10 sekolah jenjang SMA/SMK/SLB yang sudah mengadopsi VR dalam kegiatan belajar mengajar.

Wijayanto menjelaskan, ada beberapa tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut. Pertama,untuk meningkatkan awareness transformasi digital pendidikan.

“Dan yang kedua, untuk memberi edukasi manfaat penerapan virtual reality dalam kegiatan belajar mengajar pembuatan konten, belajar virtual reality, yang sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran”, jelasnya.

Dikatakan Wijayanto, kegiatan ini akan dilaksanakan secara luring dengan menerapkan materi dan praktik. Serta, terdapat beberapa materi yang disampaikan, di antaranya pengenalan teknologi imersif virtual reality.

Adapun output yang dihasilkannya, nantinya akan berupa konten virtual reality. Kemudian, peserta akan mengadopsi materi yang didapat dalam bentuk aplikasi praktik langsung.

Dirinya pun menambahkan, teknologi VR sendiri, juga memiliki keunggulan yang bisa menjambatani, apabila pihak sekolah masih memiliki infrastruktur yang masih kurang. Terutama, yang belum memiliki lab besar ataupun khusus.

“Nah, dengan teknologi VR, maka murid-murid bisa belajar seperti didalam lab”, ujar Wijayanto.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo, Rusli Wahjudewey Nusi diwakilkan oleh Bapak Agus Irwin Sumba, selaku Kabid Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo menegaskan, kemajuan teknologi informasi yang pesat menuntut guru mampu mencapai keberhasilan pembelajaran, berinovasi dan memiliki keterampilan menggunakan teknologi dan media informasi.

Pihaknya menerangkan, bahwa perkembangan penggunaan TIK dalam dunia pendidikan terdapat lima pergeseran proses pembelajaran. Meliputi, dari pelatihan ke penampilan, dari ruang kelas ke di mana dan kapan pun, dari kertas ke online, fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, dan dari waktu siklus ke waktu nyata.

Menurutnya, Interaksi antara guru dan peserta didik tidak hanya dilakukan tatap muka, tetapi juga dengan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, email dan sebagainya.

“Kami berharap, para guru yang mendapat pelatihan ini dapat memaksimalkan materi dengan baik agar dapat diaplikasikan di sekolah masing-masing”, harapnya.

(Rinto/Read)

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version