READ.ID – Basarnas Gorontalo evakuasi seorang bayi berusia 6 bulan terjebak banjir di Kelurahan Bugis, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo pada Jumat, (03/7/020) malam berlangsung dramatis.
Bayi bersama orangtuanya yang terjebak banjir dievakuasi oleh petugas dari atap rumah karena ketinggian air mencapai sekitar satu meter lebih. Mereka kemudian dievakuasi menggunakan perahu karet hingga menuju lokasi pengungsian.
Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Gorontalo membuat debit air di Sungai Bone meningkat, sehingga berdampak hingga di wilayah Kota Gorontalo.
Setidaknya ada sekitar 27 warga yang berada di Kelurahan Kampung Bugis dan Kelurahan Padebuolo yang dievakuasi Tim Sar saat korban berada di dalam rumah mereka.
Kepala Sub Seksi Operasi Basarnas Gorontalo Muh Rizal mengatakan, pihaknya menerima info dari salah seorang masyarakat bahwa ada beberapa rumah warga yang terendam air yang cukup parah dan meminta bantuan untuk segera dievakuasi.
“Hingga Sabtu pagi tim Sar Gabungan dan dibantu masyarakat setempat sudah mengevakuasi kurang lebih 27 warga yang masih berada di dalam rumah,” ungkapnya.
Berdasarkan data sementara dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Gorontalo, Sabtu (04/7/2020), tercatat ada 17.235 jiwa orang yang menjadi korban banjir di Kota Gorontalo.
laporan data yang masuk di Tagana hingga pukul 09.00 wita, ada 7 Kelurahan di Kota Gorontalo yang terdampak banjir, Masing masing korban banjir di Kelurahan Bugis 5.225 jiwa, Kelurahan Talumolo 1.255 jiwa, Kelurahan Padebuolo 2.195 jiwa, Kelurahan Ipilo 6.324 jiwa, Kelurahan Siendeng 2.073 jiwa, Kelurahan Limba U1 75 jiwa, dan Kelurahan Heledulaa Selatan 88 jiwa. Sementara untuk Kelurahan Botu dan Kelurahan Tenda saat ini masih dilakukan pendataan.
(Wahyono/RL/Read)