Wabup Nurzanah: Zakat Adalah Amanah untuk Tingkatkan Kesejahteraan Umat

READ.ID – Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara memberikan dukungan penuh terhadap program Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah, sekaligus pendistribusian dana zakat kepada masyarakat.

Dukungan ini ditegaskan Wakil Bupati Gorontalo Utara, Nurzanah Hasan Yusuf, saat menghadiri kegiatan sosialisasi dan penyaluran bantuan zakat secara simbolis, Jumat 11/09/2025.

Dalam sambutannya, Nurzanah menyampaikan bahwa zakat bukan hanya kewajiban agama, tetapi juga merupakan tanggung jawab sosial bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Program ini bukan hanya bentuk kepedulian sosial, tapi juga tanggung jawab kita untuk mensejahterakan umat. Bantuan ini adalah amanah, gunakanlah sebaik-baiknya untuk kebutuhan prioritas. Semoga dapat meringankan beban bapak dan ibu sekalian,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Gorontalo Utara, Rahmad D. Kasim, menjelaskan bahwa tahun 2025 pihaknya mulai memperluas pola distribusi dengan menyasar langsung desa-desa, berbeda dengan tahun sebelumnya yang terpusat di kecamatan.

“Pertama, supaya Baznas lebih tersiar di desa-desa. Kedua, agar pemahaman tentang zakat, infak, dan sedekah lebih dipahami oleh masyarakat, baik muzaki maupun mustahik,” jelasnya.

Rahmad menyebut, dari total penduduk Gorontalo Utara, sekitar 17,3 persen masuk kategori fakir miskin. Untuk menjawab kondisi itu, Baznas menghimpun zakat mal dari ASN dengan tingkat kepatuhan mencapai 99 persen, yang kemudian didistribusikan secara rutin setiap bulan.

Pada tahun ini, Baznas menyalurkan 200 paket konsumtif di 11 desa, masing-masing senilai Rp350.000 per penerima. Selain untuk bidang sosial-kemanusiaan, zakat juga diarahkan ke sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, dakwah, dan advokasi.

Lebih lanjut, Rahmad menegaskan bahwa pendistribusian zakat dilakukan dengan sistem validasi berlapis agar tepat sasaran. Data penerima diverifikasi mulai dari UPZ Desa, pemerintah desa, hingga filter ulang oleh Baznas.

“Fakir itu berbeda dengan miskin. Fakir sama sekali tidak punya harta dan pendapatan, sedangkan miskin punya pendapatan tapi tidak cukup. Data ini kami pilah agar bantuan benar-benar tepat sasaran,” tegasnya.

Ia menambahkan, program Baznas juga berjalan berkat dukungan penuh pemerintah daerah, termasuk pembiayaan operasional yang bersumber dari APBD.

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version