Wagub : Bahasan GDF 2019 Selaras Dengan RPJMD Gorontalo

RPJMD Gorontalo

READ.ID – Salah satu isu yang dibahas pada Gorontalo Development Forum (GDF) 2019 yakni pembangunan lingkungan yang lebih lestari selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo tahun 2017-2022.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim pada penutupan kegiatan GDF 2019 di Ballroom Maqna Hotel Gorontalo, Kamis (22/11/2019).

“Tantangan kita kedepan adalah seimbangnya pengelolaan sumber daya alam yang tidak memperhatikan ekosistem yang akan mengancam generasi mendatang, sehingganya dalam RPJMD Provinsi Gorontalo tahun 2017-2022 memprioritaskan pembangunan lingkungan yang lebih lestari,” ungkap Idris.

Lingkungan lebih lestari sebagai salah satu misi NKRI (Nyata Karya Rusli Idris) sudah seharusnya menjadi perhatian bersama, karena jika diabaikan akan menimbulkan dampak negatif berkepanjangan bagi kehidupan masyarakat.

Selain selaras dengan RPJMD, Idris menilai hal ini juga sejalan juga dengan RPJMN 2020-2024 yang juga menjadi tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).

“Hal ini tentu juga selaras dengan RPJMN 2020-2024 yang difokuskan antara lain antara lain membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubaham iklim,” lanjut Mantan Sekda Provinsi Gorontalo tersebut.

Diakhir sambutannya Idris berharap agenda ini dapat dilanjutkan pada tahun-tahun mendatang agar pelaksanaan SDGs semakin membumi dan upaya pencapaiannya juga semakin cepat dan berhasil.

Dalam kesempatan itu pula turut diserahkan penghargaan berupa SDGs award kepada para Aktor Pembangunan atas kontribusinya terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan/SDGs. Awards berupa sertifikat penghargaan tersebut, diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim serta anggota DPR RI Idah Syahidah Rusli Habibie.

GDF 2019 yang mengangkat tema ‘Landscape for People, Food and Nature’ itu dilaksanakan selama dua hari. 30 narasumber dari berbagai unsur yakni Bappenas, KemenLHK, KemendesPDT, pemerintah daerah, akademisi, praktisi, LSM dan penyandang disabilitas menjadi pembicara pada kegiatan tersebut.

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version