banner 468x60

Wagub: Butuh Investasi untuk pertumbuhan Ekonomi Gorontalo

Investasi Gorontalo
banner 468x60

READ.ID – Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim mengatakan butuh peningkatan nilai investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Gorontalo.

“Gorontalo butuh investasi. Kita harus mendukung dan mempercepat setiap investasi yang akan masuk untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah Gorontalo,” kata Idris Rahim, saat memimpin rapat percepatan investasi di Kantor Dinas Penanaman Modal, Energi Sumber Daya Mineral dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo.

Ia menjelaskan, anggaran pemerintah baik APBD maupun APBN untuk menggerakan roda perekonomian tidaklah cukup, menanggulangi kemiskinan dan pengangguran.

Pemerintah harus mampu meningkatkan nilai investasi untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi Gorontalo.

Dinas PMESDM dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo mencatat nilai investasi pada triwulan pertama tahun 2021 sebesar Rp1,626 triliun.

Nilai tersebut mencapai 16 persen dari target investasi tahun 2021 sebesar Rp10,145 triliun.

Realisasi investasi pada triwulan pertama tahun 2021 itu bersumber dari Penanaman Modal Asing (PMA) senilai Rp470,43 miliar, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Non Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Secara Elektronik (SPIPISE) senilai Rp1,156 triliun.

Sementara itu sesuai rilis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, investasi PMA pada triwulan pertama tahun 2021 di Provinsi Gorontalo mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020 yang nilainya hanya sebesar Rp40,5 miliar.

Kenaikan tersebut didominasi oleh sektor listrik, gas dan air sebesar 60,23 persen atau senilai Rp283 miliar, industri kayu 31,89 persen senilai Rp150 miliar, industri makanan 7,86 persen senilai Rp36 miliar, serta sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar 0,01 persen atau senilai Rp59 miliar.
Sedangkan untuk investasi PMDN dan Non SPIPISE mengalami penurunan sebesar 74,19 persen dari Rp4,480 triliun pada triwulan pertama tahun 2020 menjadi Rp1,156 triliun di tahun 2021. (Adv)

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 468x60