READ.ID,- Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, mengapresiasi kegiatan edukasi dan pemeriksaan HIV/AIDS gratis yang dilaksanakan di Universitas Gorontalo (UG), Limboto, pada Kamis (22/5/2025). Kegiatan ini merupakan inisiatif mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UG bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Gorontalo.
Dalam sambutannya, Idah Syahidah menekankan pentingnya peran dunia pendidikan dalam upaya pencegahan penyebaran HIV/AIDS yang saat ini menunjukkan tren peningkatan, khususnya di wilayah Kabupaten Gorontalo.
“Ini merupakan inisiatif luar biasa dari adik-adik BEM. Mereka menunjukkan kepedulian tinggi terhadap isu yang semakin mengkhawatirkan,” ujarnya.
Wagub juga mengungkapkan bahwa dalam dua pekan terakhir, Gorontalo mencatat dua kasus kematian akibat HIV/AIDS. Selain itu, seorang siswa dari salah satu SMA di Kabupaten Gorontalo juga baru-baru ini terkonfirmasi positif HIV.
“Kondisi ini menjadi alarm bagi semua pihak. Kami akan bersurat resmi ke seluruh perguruan tinggi dan sekolah, termasuk SMA, untuk mendorong pelaksanaan sosialisasi secara lebih masif,” tegasnya.
Pemerintah Provinsi Gorontalo, lanjut Idah, terus melakukan edukasi masyarakat meskipun menghadapi keterbatasan anggaran. Pemeriksaan dan pengobatan tetap berjalan, dan setiap kasus positif langsung dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
Idah Syahidah juga mengajak mahasiswa untuk menerapkan pola hidup sehat dan menjauhi faktor risiko seperti narkoba dan perilaku seks bebas. Ia menegaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai agama dan budaya sebagai fondasi kehidupan bermasyarakat.
Sementara itu, Rektor Universitas Gorontalo, Sofyan Abdullah, menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut melalui Fakultas Kesehatan. Ia berharap kegiatan ini dapat membangun kesadaran kolektif mahasiswa dalam mencegah penyebaran HIV/AIDS.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS sejak tahun 2001 hingga akhir 2024 tercatat sebanyak 1.257 kasus.****