READ.ID – Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim berharap kapasitas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan Kabupaten/Kota se Provinsi Gorontalo diitngkatkan.
Idris mengatakan, keberhasilan TPID Provinsi Gorontalo dan Kota Gorontalo atas pencapaian anugerah TPID Awards Nasional sebagai TPID Terbaik di wilayah Sulawesi tahun 2020, tak lepas dari dukungan seluruh pihak terkait dalam pengendalian inflasi di Provinsi Gorontalo.
“Alhamdulillah, kinerja TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota se Provinsi Gorontalo mendapat apresiasi dari pemerintah pusat di mana untuk TPID Provinsi Gorontalo dua kali berturut-turut menjadi yang terbaik di level regional Sulawesi,” kata Wagub Idris Rahim dalam kegiatan Capacity Building yang berlangsung secara virtual di ruang kerjanya kompleks Gubernuran Gorontalo, Kamis (12/11/2020).
Idris mengungkapkan, dalam kurun tiga tahun terakhir, inflasi Gorontalo sangat dipengaruhi oleh bahan pangan khususnya komoditas cabai rawit sebagai penyumbang inflasi tertinggi.
Guna mengendalikan tekanan inflasi itu, beragam program strategis telah ditempuh oleh TPID Provinsi Gorontalo. Di antaranya pelaksanaan program pengembangan klaster cabai rawit yang dipelopori oleh Kantor Perwakilan BI Gorontalo, pelaksanaan program Gerakan Tanam Cabai, pertanian masuk sekolah, hingga pemantauan harga dan pasokan, serta menggagas kerja sama antara daerah.
“Dalam upaya mengendalikan inflasi, kita menerapkan prinsip 4K, yaitu ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi efektif. TPID Provinsi Gorontalo juga terus meningkatkan kerja sama dan sinergi yang lebih kuat, efektif dan efisien sekaligus memperkuat kerja sama perdagangan antar daerah,” terang Idris.
Sementara itu Kepala Perwakilan BI Gorontalo, Budi Widihartanto, menjelaskan, pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang relatif tinggi akan berdampak pada kondisi sosial masyarakat. Selain akan menurunkan pendapatan riil masyarakat, inflasi yang berfluktuasi juga menciptakan ketidakpastian bagi pelaku ekonomi dalam pengambilan keputusan.
“Oleh karena itu inflasi yang rendah dan stabil merupakan syarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan yang akan memberikan manfaat dan perbaikan kesejahteraan bagi masyarakat,” jelas Budi.
Budi menambahkan, secara spasial capaian inflasi Gorontalo didorong oleh berbagai macam faktor mulai dari sisi permintaan maupun penawaran.
Dari sisi permintaan, inflasi dipengaruhi oleh perayaan musiman seperti hari-hari besar keagamaan. Sedangkan dari sisi penawaran, kondisi cuaca dan gelombang laut sangat mempengaruhi pergerakan harga komoditas seperti bawang merah, cabai rawit, tomat, dan ikan segar.
“Untuk mencapai inflasi yang rendah memerlukan kerja sama dan koordinasi lintas instansi. Harapannya, kita bisa terus mempertahankan prestasi sebagai TPID terbaik di wilayah Sulawesi,” pungkas KPw BI Gorontalo itu.
(Adv/RL/Read)