READ.ID – Wakil Gubernur (Wagub) Gorontalo Idris Rahim berharap daerah dan suku bangsa di Indonesia agar terhindar dari bencana.
Harapan itu disampaikan Wagub saat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo menggelar du’a lo ulipu atau doa keselamatan negeri di rumah jabatan Gubernur Gorontalo, Senin (18/1/2021) malam.
Du’a lo ulipu yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim bersama sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Gorontalo, serta tokoh agama dan tokoh adat, digelar untuk menjauhkan Gorontalo dan bangsa Indonesia dari bencana.
Doa diawali dengan salat Isya berjemaah yang dilanjutkan dengan zikir dan doa bersama yang dipimpin oleh ustadz KH. Sarmada Inaku.
Pada kegiatan itu Wagub Idris Rahim juga menyerahkan santunan kepada 40 anak yatim piatu, yang diserahkan secara simbolis kepada tiga anak, masing-masing dari panti asuhan Amal Sholeh, Nurul Qolbi, dan Multazam.
“Insya Allah doa yang kita panjatkan malam ini akan diterima Allah Swt. Semoga daerah dan bangsa kita terhindari dari segala bencana,” kata Wagub Idris Rahim dalam sambutannya.
Idris menuturkan, selain pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum juga mereda, bangsa Indonesia dalam dua bulan terakhir diperhadapkan dengan cuaca ekstrim.
Cuaca tersebut mengakibatkan intensitas curah hujan yang sangat tinggi, sehingga di beberapa daerah terjadi bencana tanah longsor, banjir, ombak, serta gempa bumi.
“Tentunya kita harus mawas diri bahwa sesungguhnya ada hak Allah yang belum kita berika. Kita harus perlu koreksi diri, oleh karena itu mari kita tingkatkan iman dan takwa kepada Allah Swt,” imbuhnya.
Terkait antisipasi terjadinya bencana di Provinsi Gorontalo, Wagub menginstruksikan seluruh OPD untuk sedini mungkin membuat perencanaan dan desain program yang tepat dan melibatkan seluruh sektor.
Idris menegaskan, pemerintah harus selalu berada di depan untuk mengantisipasi dan menanggulangi bencana.
“Kalau terjadi bencana, pemerintah harus berada di depan menanggulangi bencana dan memberi bantuan semaksimal mungkin kepada masyarakat. Jangan hanya BPBD, TNI dan Polri yang berada di lapangan saat terjadi bencana, semua harus turun dan terlibat membantu masyarakat,” tegasnya.
(Read/Pemprov)