Wakil Bupati Gorontalo Utara Soroti Kenaikan Harga Pangan dan Ajak Sinergi Pengendalian Inflasi

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

READ.ID – Wakil Bupati Gorontalo Utara, Nurjanah Yusuf, mengungkapkan keprihatinan seriusnya terhadap kenaikan harga komoditas pangan yang signifikan di wilayahnya.

Hal ini disampaikannya dalam pertemuan dengan Bank Indonesia dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Gorontalo Utara.

Nurjanah Yusuf menjelaskan bahwa setelah periode deflasi pada Mei dan Juni, di mana Indeks Perkembangan Harga (IPH) bahkan menunjukkan angka negatif, Gorontalo Utara kini kembali menghadapi tekanan inflasi.

“Memasuki bulan Juni, IPH membuat penunjukan angka positif sebesar 1,53% yang menandakan kembali terjadinya penaikan harga ringan, dan ini perlu kita waspadai bersama,” ujarnya.

Ia menyoroti lonjakan Harga Pangan sejumlah kebutuhan pokok yang terjadi dalam waktu singkat.

“Kemarin cabai masih Rp40.000 satu kilo, ke hari ini sudah Rp100.000. Tomat, kemarin masih Rp5.000, sekarang sudah Rp30.000. Bawang kemarin hanya Rp30.000, sekarang sudah Rp65.000,” paparnya, mengacu pada hasil sidak langsung ke pasar bersama timnya.

Kenaikan harga juga terjadi pada beras, meskipun belum mencapai puncaknya, namun harga per karung sudah bervariasi. Beras campuran seharga Rp750.000 per karung (50 kg), sedangkan beras premium mencapai Rp950.000 per karung.

Wakil Bupati menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pihak untuk menstabilkan harga. “Kondisi ini menarikkan kepentingan peran kita bersama, baik dari pemerintah daerah, TPID, maupun seluruh pemangku kepentingan untuk terus menjaga stabilitas harga melalui koordinasi yang baik, memperlancar distribusi logistik, serta melaksanakan langkah-langkah strategis,” kata Nurjanah.

Langkah-langkah strategis yang dimaksud meliputi eksplorasi pasar, subsidi ongkos angkut, dan pembentukan cadangan pangan pemerintah. Ia juga mengajak seluruh anggota TPID untuk memperkuat sinergi dan koordinasi lintas sektor, memastikan program pengendalian inflasi berjalan efektif, menjaga ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif kepada masyarakat.

Baca berita kami lainnya di