READ.ID – Dengan penuh penghormatan, Wakil Wali Kota Gorontalo, Indra Gobel melepas para calon jemaah haji Kota Gorontalo menuju Tanah Suci dalam acara doa bersama yang berlangsung pada Jumat malam (25/04) di Mesjid Hunto Sultan Amay.
Dalam kesempatan tersebut, ia tidak hanya menyampaikan doa dan harapan untuk keselamatan para jemaah, tetapi juga menegaskan komitmen menjaga warisan budaya Gorontalo sebagai bagian dari identitas keislaman daerah.
“Sebenarnya bapak dan ibu semua yang jauh lebih terhormat di mata Allah. Saya justru merasa sangat bersyukur bisa berdiri di hadapan orang-orang pilihan ini,” ujarnya membuka sambutan.
Wakil Wali Kota juga mengenang momen pertamanya menghayati budaya Ramadan di Gorontalo, tak lama setelah dilantik. Ia menyoroti kekayaan tradisi lokal seperti Koko’o, tradisi membunyikan pentungan untuk membangunkan sahur, serta Tumbilotohe, tradisi memasang lampu di malam-malam ganjil akhir Ramadan.
“Saya selalu membayangkan, mungkin dulu leluhur kita ingin bumi Gorontalo tampak bercahaya, agar para malaikat memperhatikan dan menghujani rahmat ke kota ini,” tuturnya.
Menurutnya, tradisi tersebut merupakan warisan budaya yang perlu terus dilestarikan. Ia bahkan mengusulkan perubahan istilah “Lebaran Ketupat” menjadi Lebaran Atupato, guna mengangkat kearifan lokal Gorontalo ke tingkat yang lebih dikenal luas.
“Kita perlu menjaga dan memperkenalkan budaya ini kepada generasi muda dan para pendatang, agar identitas Gorontalo sebagai Serambi Madinah semakin kuat,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota juga mendoakan kelancaran seluruh rangkaian ibadah haji yang akan dijalani para jemaah, serta berharap mereka dapat kembali ke tanah air dengan selamat dan memperoleh predikat haji mabrur.
“Semoga seluruh jemaah diberikan kesehatan, kelancaran, dan keselamatan dalam perjalanan, serta kembali membawa keberkahan bagi keluarga dan Kota Gorontalo,” tutupnya.
