Wali Kota Adhan Dambea Bayar Setengah Gaji Karyawan Mie Gacoan Pakai Duit Pribadi

READ.ID – Di tengah polemik penutupan dua gerai Mie Gacoan di Kota Gorontalo, Wali Kota Adhan Dambea mengambil langkah tak biasa.

Ia memutuskan menggunakan uang pribadinya untuk membantu membayar setengah dari tunggakan gaji 45 pekerja yang belum menerima hak mereka sejak Desember 2024.

Total tunggakan gaji para pekerja yang bekerja di dua outlet Mie Gacoan tersebut mencapai Rp122.500.000. Dari jumlah itu, Adhan menalangi sebesar Rp. 61.250.000 dengan dana pribadi, sebagai bentuk solidaritas dan kepeduliannya terhadap kondisi para pekerja.

“Itu uang pribadi. Itu bukan uang APBD. Saya keluarkan karena saya kasihan kepada mereka, kepada keluarga mereka, istri dan anak-anak mereka,” ujar Adhan saat diwawancarai oleh media di depan Kantor Wali Kota Gorontalo, Jumat (20/06).

Adhan menegaskan bahwa langkah ini bukanlah bentuk pencitraan, melainkan dorongan moral dan tanggung jawab kemanusiaan.

Ia menyampaikan keprihatinannya karena para pekerja bahkan tidak mendapatkan gaji menjelang Hari Raya Idulfitri, seperti yang dijanjikan oleh pihak manajemen Mie Gacoan.

“Coba bayangkan, mereka dijanjikan akan dibayar malam Hari Raya, tapi sampai sekarang belum juga dibayar,” tegasnya.

Ia mengatakan, tidak akan tinggal diam melihat masyarakatnya diperlakukan tidak adil oleh investor yang semestinya membawa manfaat, bukan justru menyengsarakan warga.

“Saya tidak ada hubungan pribadi dengan pengusaha. Tapi sebagai pimpinan daerah, saya wajib melindungi rakyat. Ini soal kemanusiaan, bukan kepentingan pribadi,” katanya.

Wali Kota juga menegaskan bahwa penutupan gerai Mie Gacoan akan tetap diberlakukan sampai seluruh gaji pekerja dilunasi. Bahkan, ia meminta Satpol PP untuk terus memantau operasional Mie Gacoan setiap dua jam guna memastikan tidak ada aktivitas.

“Selama hak mereka belum dibayar, Mie Gacoan tetap saya tutup,” tegas Adhan.

Meskipun mendapat banyak tanggapan kritis atas keputusan ini, ia menyatakan siap menjelaskan ke siapa pun yang mempertanyakan keputusannya. Baginya, kepentingan rakyat adalah prioritas tertinggi.

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version