READ.ID – Wali Kota Gorontalo Marten Taha mengatakan, butuh kerjasama lintas sektor untuk menaikkan derajat kesehatan.
Marten mengatakan perlu terjaminnya keamanan kesehatan dengan melaksanakan pencegahan, deteksi, serta respon terhadap ancaman kesehatan global.
“Perlu meningkatkan kesehjateraan masyarakat, yang diperoleh dari lembaga jaminan sosial secara menyeluruh,” kata Marten Taha Wali Kota Gorontalo, pada rapat koordinasi bidang kesehatan, dirangkaikan dengan perencanaan serta evaluasi program dan keuangan tahun 2021, Jumat (10/9/21).
Marten pun menyatakan, untuk mencapai hal ini, juga butuh kerjasama dalam satu persepsi, komitmen, dan langkah yang nyata, yang terakomodir.
Terlebih, dalam menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi, juga pencegahan stunting.
“Serta, dalam meningkatkan pengendalian penyakit baik menular maupun tidak menular, juga penguatan health security, khususnya ditengah kondisi penanganan pandemi Covid-19 saat ini,” terang Wali Kota.
Menurut Marten, dalam hal penguatan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas), juga butuh kerjasama lintas sektor Pemerintah Kota Gorontalo.
“Mulai dari melakukan kerjasama, membina masyarakat, serta merumuskan pelaksanaan pembinaan nanti,” ucap Wali Kota.
Hal ini, bagi Marten, merupakan awal dalam melaksanakan perencanaan pembinaan secara terpadu di masyarakat, dengan mengedepankan skala prioritas.
Marten menjelaskan, untuk pembangunan kesehatan di Kota Gorontalo sendiri, terus mengalami peningkatan.
Pun kata Marten, hal ini ditunjukkan dari jumlah umur harapan hidup masyarakat Kota Gorontalo di tahun 2020 yang mencapai 72,5 Tahun. Jika dibandingkan harapan hidup Nasional yang hanya 71,5 Tahun.
Selanjutnya, untuk angka kematian ibu (AKI) di Kota Gorontalo sendiri, sebesar 229,9 per 100.000 kelahiran hidup (KH).
“Nah, berdasarkan data ini, terlihat bahwa jumlah AKI sendiri, masih jauh dari target global SDGs untuk diturunkan menjadi 183 per 100.000 KH pada tahun 2024, dan kurang dari 70 per 100.000 KH pada tahun 2030,” jelas Marten.
Sehingga, bagi Marten, diperlukan langkah strategis dan upaya komprehensif, untuk mencapai AKI pada tahun 2024 yaitu 183 per 100.000 KH tersebut.
Dipaparkan pula, untuk angka kematian Neonatal sebesar 5,9 per 1.000 KH. Kemudian, angka kematian bayi 7,2 per 1.000 KH. Dan, angka kematian balita sebesar 7,4 per 1.000 KH.
“Tentunya, angka ini sudah mencapai target tahun 2024 yakni angka kematian Neonatal 10 per 1.000 dan angka kematian bayi 16 per 1.000 KH,” papar Wali Kota.
Terakhir, Marten mengajak semua pihak untuk bersama-sama dalam satu presepsi, komitmen, dan langkah nyata yang terkoordinir dalam meningkatkan derajat kesehatan di Kota Gorontalo.
(Rinto/Read)