READ.ID – Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea menghadiri silaturahim bersama jamaah Masjid Al-Mutaqqin, Kelurahan Siendeng, yang digelar sebagai wujud rasa syukur atas tuntasnya pembelajaran Iqra angkatan ke-45 serta khatam Al-Qur’an yang diikuti oleh para santri, pada Senin malam (12/05).
Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas konsistensi kegiatan keagamaan di lingkungan masjid tersebut. Adhan menyebut, Masjid Al-Mutaqqin memiliki nilai tersendiri baginya karena ia turut berperan dalam proses pembangunannya sejak tahun 2008, jauh sebelum ia menjabat sebagai kepala daerah.
“Alhamdulillah, Allah masih memberi saya kesempatan untuk terus hadir dan terlibat dalam kegiatan seperti ini. Bukan karena jabatan, tapi karena ini bagian dari kecintaan saya terhadap pendidikan dan syiar Islam,” ujarnya.
Di hadapan jamaah, Adhan turut menyinggung sejumlah tantangan yang ia hadapi di awal masa kepemimpinannya. Menurutnya, saat pertama kali memimpin, banyak persoalan yang menjadi ‘warisan’ masa lalu, termasuk proyek-proyek bermasalah dan keterlibatan sejumlah pejabat dalam kasus hukum.
Meski menghadapi kondisi yang tidak mudah, Adhan menegaskan komitmennya untuk melakukan perbaikan menyeluruh demi kemajuan kota. Salah satu fokusnya saat ini adalah penanganan anak-anak jalanan, khususnya mereka yang bekerja sebagai badut di persimpangan jalan.
“Anak-anak itu seharusnya ada di bangku sekolah, bukan di jalan. Kalau orang tua mereka bersedia, saya siap menampung mereka di rumah saya dan menyekolahkan mereka,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota tengah mempersiapkan pendirian Sekolah Rakyat, yakni sekolah berasrama yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Seluruh biaya pendidikan akan ditanggung oleh pemerintah pusat, sementara pihaknya sedang menyiapkan yayasan dan infrastruktur pendukung. Ia mengatakan bahwa Menteri Sosial RI dijadwalkan akan mengunjungi Gorontalo pada 22 Mei mendatang untuk meninjau langsung inisiatif tersebut.
Dalam kesempatan itu, Adhan juga menekankan pentingnya semangat toleransi dan keadilan dalam pelayanan publik. Ia menegaskan bahwa dirinya adalah pemimpin bagi seluruh warga, tanpa membedakan latar belakang agama.
“Saya ini bukan hanya wali kotanya umat Islam, tapi wali kota bagi semua warga, apapun agamanya. Pemerintah harus hadir untuk semuanya,” tutupnya.