Walikota Gorontalo: Pentingnya Kerjasama Antar Pemda Atasi Banjir

Gorontalo Atasi Banjir
Gorontalo Atasi Banjir
banner 468x60

READ.ID – Walikota Gorontalo Marten Taha menyampaikan, kerjasama antara seluruh pemerintah daerah (Pemda) maupun provinsi penting untuk atasi persoalan banjir.

Kata Marten, bencana banjir yang terjadi di Kota Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango beberapa hari lalu membuat infrastruktur jembatan, rumah dan fasilitas publik lainnya rusak akibat banjir. Sehingganya banyak harapan dari para korban agar pemerintah membantu untuk meringankan beban para korban terdampak banjir tersebut.


banner 468x60

“Bantuan bagi korban banjir terus mendapat perhatian dari pemerintah daerah tetangga, masyarakat maupun pengusaha di Gorontalo. Saya kira sinergi seperti ini sudah terjalin sejak lama dan ini kita kembangkan terus. Dalam kondisi suka dan duka apapun, kita terus meningkatkan kerjasama antar pemerinta daerah,” ujar Marten usai menerima bantuan dari pemerintah Kabupaten Gorontalo untuk korban banjir, Selasa (16/6) kemarin.

Adanya bantuan dari kalangan pemerintah daerah, provinsi maupun pengusaha dan warga, pihaknya akan segera menyalurkan bantuan tersebut kepada korban banjir.

“Terimakasih pak Bupati, ini sangat membantu sekali. Bantuan ini segera kami salurkan ke warga. Kami juga berterima kasih telah mengerahkan tenaga kebersihan untuk membersihkan pemukiman warga. Ini merupakan bentuk sinergitas kita dan itu sudah ditunjukan oleh bupati Gorontalo,” kata Walikota Gorontalo.

Ia menjelaskan, banjir terjadi karena meluapnya aliran sungai Bone dari Bone Hulu dan bermuara di wilayah Kota Gorontalo. Kota Gorontalo sendiri diapit oleh dua sungai besar yaitu sungai Bulango dan sungai Bone.

“Jika debit air hujan melebihi kapasitas di dua sungai tersebut, maka pasti Kota Gorontalo akan tenggelam. Beruntung bencana kemarin itu hanya sungai Bone yang meluap dan menyebabkan sejumlah kelurahan terdampak banjir,” papar Marten.

Marten mengungkapkan, ada 15.083 jiwa di 6 Kelurahan Kota Gorontalo yang terdampak banjir, yakni di kelurahan Bugis, Ipilo, Padebuolo, Botu, Talumolo dan Tamalate.

“Sementara bangunan rumah yang rusak berat dan ringan ada sekitar 2.909 rumah. Begitu juga infrastruktur juga ada yang rusak. Banjir ini akibat sungai Bone yang meluap saat itu. Beruntung sungai Bulango tidak meluap, sehingga banjir tidak meluas,” ujarnya.

Ia menekankan, pasca bencana banjir ini menjadi evaluasi pemerintah di Gorontalo bagaimana upaya preventif agar atasi persoalan banjir tersebut. Menurutnya, paling utama adalah menjaga lingkungan serta efek pembangunan terhadap lingkungan. (Wahyono/RL/Read)

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90