Walikota Gorontalo Tegaskan Tidak Akan Berlakukan PSBB

CRIC
banner 468x60

READ.ID – Walikota Gorontalo Marten Taha menegaskan tidak akan berlakukan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal itu ditegaskan Marten usai menggelar rapat bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di aula kantor walikota, Jumat (2/10/2020) kemarin.

Dalam rapat itu kata Marten, pihaknya telah menyepakati tetap melaksanakan instruksi Gubernur Gorontalo, yang diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo. Yakni menyebutkan tidak mengizinkan masyarakat untuk menggelar hajatan baik pesta dan lain-lain.


banner 468x60

Gubernur Gorontalo juga mengeluarkan instruksi untuk tidak mengizinkan aktivitas keramaian umum dengan mengumpulkan massa. Instruksi nomor 180/HUKUM-ORG/1164/X/2020 itu ditujukan kepada para bupati dan wali kota.

“Untuk sementara waktu tidak mengizinkan masyarakat melaksanakan kegiatan termasuk hajatan, pesta, resepsi keluarga dan lain-lain. Pertemuan sosial, budaya dan keagamaan dalam bentuk seminar, lokakarya dan kegiatan lain yang sejenis. Kegiatan konser musik, festival dan pameran,” bunyi poin pertama instruksi gubernur tersebut.

Pada poin pertama juga dilarang menggelar kegiatan olahraga, kesenian dan jasa hiburan. Unjuk rasa, pawai dan karnaval serta kegiatan lain yang sifatnya berkumpulnya massa.

“Apabila dalam keadaan mendesak dan tidak dapat dihindari kegiatan yang mengumpulkan banyak orang, maka harus dilaksanakan dengan izin kepolisian atas rekomendasi Kesbangpol dan Gugus Tugas Covid-19 sesuai kewenangan dan tetap mematuhi protokol kesehatan,” bunyi poin kedua.

Pada poin ketiga, warga diminta tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan di lingkungan masing masing dengan selalu mengikuti informasi dan imbauan resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

“Kami tentunya siap mengimplementasikan instruksi Gubernur Gorontalo tersebut, mulai dari tingkat Kota Gorontalo, Kecamatan, Kelurahan sampai dengan RT/RW. Implementasi instruksi ini pertama kami lebih mengintesifkan pelaksanaan patroli dan razia kepatuhan terhadap protokol kesehatan, disemua titik yang dianggap sangat rawan,” tegas Marten.

“Yang menjadi pertimbangan kami untuk tidak melaksanakan PSBB di Kota Gorontalo karena angka pasien Covid-19 yang sedikit. Namun penegakan terhadap protokol kesehatan akan lebih tegas,” pungkasnya.

(RL/Read)

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90