banner 468x60

Waspada! Penyakit ISPA di Gorontalo Capai 29.580 Kasus

ISPA di Gorontalo

READ.ID – Saat pandemi Covid-19, penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kabupaten Gorontalo terhitung masih cukup tinggi. Jumlahnya mencapai 29.580 kasus.

Hal ini sebagaimana data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo periode Januari hingga Agustus 2020.

Tidak hanya ISPA, penyakit lain juga terhitung tinggi. Seperti Hypertension, Dermatitis Kontak Alergi, Gastritis, dan Duodenitis, serta Diare.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, kelima penyakit tersebut, dari awal Januari hingga akhir Agustus 2020 telah mencapai ribu pasien.

ISPA atau Nasofaringitis Akut di Kabupaten Gorontalo berada di posisi pertama dengan angka pasien mencapai 29.580 jiwa. Urutan ke dua yakni Essential (primary) hypertension dengan jumlah pasien 9.293 jiwa.

“Untuk penyakit ISPA, angka pasiennya tahun ini sampai bulan agustus menurun hingga 45 persen. Tahun kemarin pasien penyakit ISPA mencapai 44.335 orang,” ujar Kadis Kesehatan Kabupaten Gorontalo Ronie Sampir, Rabu (30/9/2020).

Posisi ketiga penyakit dengan pasien terbanyak yakni Dermatitis Kontak (Allergi) dengan angka 6.894 kasus.

Sementara posisi keempat yakni Gastritis dan Duodenitis (Peredangan yang terjadi pada bagian lambung dan usus) sebanyak 6.036 pasien.

Pada urutan kelima yakni Diare dengan angka pasien mencapai 5.180 orang.

Menurut Ronie Sampir, kelima penyakit tersebut memang masih cukup tinggi, tetapi kalau melihat angka perbandingan tahun kemarin (2019, kelima penyakit tersebut mengalami penurunan kasus.

“Walaupun daerah kita terkena musibah Covid-19, tetapi kami terus melakukan upaya-upaya antisipasi terkait penyakit ini. Seperti melakukan program esensial kesehatan,” ungkapnya.

Selain melaksanakan hal tersebut, pihaknya juga melakukan program inovasi seperti Syar Germas, Posbindu PTM, Pos Gizi serta berbagai program lain yang bertujuan untuk menekan angka kasus pada penyakit tersebut.

“Ada beberapa juga penyakit yang jumlah pasiennya meningkat pesat karena dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan keadaan lingkungan. Seperti DBD dan Diare,” ujarnya.

(Aden/RL/Read)

 

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60