READ.ID – Website Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Gorontalo diduga diretas oleh orang yang mengatasnamakan Pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Senin (17/2).
Setelah melakukan peretasan website milik Pemerintah Kota Gorontalo tersebut, peretas meninggalkan pesan terhadap hasil Ujian CPNS yang baru saja terlaksanakan selama 3 hari dari tanggal 10-12 februari 2020.
Sampai saat ini dari pantauan wartawan READ.ID, web http://bkpp.gorontalokota.go.id masih dalam keadaan teretas.
Dalam pesan peretas tersebut ada beberapa poin yang disampaikan dan peretas tersebut, dan diduga dilakukan oleh Pelamar CPNS yang tidak lolos seleksi. Berikut pesan-pesannya:
“Dear BKPP Gorontalo Kota, Untuk seleksi CPNS kedepan agar kiranya pengadaan formasi khusus untuk Pranata komputer ataupun formasi pengelola jaringan, seharusnya dalam penentuan kelulusan berkas pelamar dicantumkan kewajiban memiliki keterampilan semisal pembuatan aplikasi website, ataupun memiliki keahlian dan ketrampilan dalam pengelolaan jaringan agar lulusan CPNS untuk formasi Pranata Komputer. Bukan hanya lulusan yang bermodalkan ijazah sarjana komputer atau sistem informasi tetapi tidak memiliki keahlian sesuai dengan gelar yang disandangnya. Lulusan sarjana komputer abal-abal bermodalkan ijazah merasa bahwa ini adalah peluang terbesar mereka untuk berkarir di birokrasi, karena dalam seleksi CPNS tidak di wajibkan memiliki keterampilan dalam bidang teknologi informasi. Cukup bermodalkan ijazah maka bisa menjadi seorang aparatur negara. Setelah lulus menjadi PNS dan ternyata diketahui tidak berkompeten, maka di mutasi menjadi staf administrasi SKPD yang tidak ada hubungannya dengan bidang ilmu yang di sandangnya. Jika sudah begitu, maka kebutuhan akan seorang pegawai yang bisa menangani sistem informasi Pemkot, Pemkab, Pemrpov, tidak dapat di penuhi. Solusinya ketika ada seleksi CPNS, di buka lagi formasi pranata komputer tanpa melalui seleksi yang jelas untuk menjaring orang orang yang berkompeten. Selamanya akan terus berputar seperti itu sampai Lucinta Luna menjadi wanita tulen. Contohlah, BKPP kabupaten Gorontalo di mana mereka menentukan kelulusan berkas, mewakili untuk jabatan pengelolaan sistem informasi harus memiliki keterampilan dalam pembuatan aplikasi dan di seleksi secara langsung ketika pengambilan nomor ujian, sehingga pelamar yang mengikuti seleksi SKD hanya pelamar yang memiliki keahlian sesuai dengan gelar yang disandangnya. Bukan hanya pelamar yang bisa hanya plongo-plonga yang hanya bermodalkan ijaza komputer dan penguasaan soal CPNS. Lulusan sarjana komputer di nilai bukan hanya berdasarkan sebanyaknya hafalan terhadap UU 45, ataupun Pancasila dan sejarah kebangsaan. Memang benar bahwa setelah selesai SKD CPSN, masih ada tahapan seleksi SKD. Namun, dalam seleksi SKD pun tidak ada praktek kerja ataupun tes keterampilan. Apakah ini benar-benar selesai yang mencari tenaga profesional sesuai dengan bidangnya, ataukan ini hanyalah seleksi untuk mencari orang yang jago dalam menghafal? Sungguh memalukan memang kami parah lulusan sarjana Komputer yang memiliki keahlian dalam bidang teknologi informasi harus menerima kenyataan bahwa, nilai kami dalam ujian SKD kalah bersaing dengan nilai para lulusan sarjana yang hanya jago dalam bidang menghafal sejarah dan UU 45, tetapi tidak menguasai bidang ilmu sesui dengan yang di sandangnya”. TTD – Pelamar CPNS 2019.
Seperti itulah isi pesan-pesan yang telah di sampaikan setelah meretas Website BKPP Kota Gorontalo. Belum diketahui sejak kapan website tersebut diretas. Sampai berita ini di terbitkan belum ada konfirmasi dari pihak BKPP Kota Gorontalo. (Jeff/RL/Read)