READ.ID – Korban penyebaran virus corona atau covid-19 paling banyak masih terdapat di DKI Jakarta, di mana hari ini saja bertambah 44 kasus sehingga total pasien positif corona di Jakarta menjadi 267 kasus.
Sementara Jawa Barat menempati peringkat kedua dengan penambahan terbanyak setelah Jakarta, yaitu sebanyak 14 kasus, sehingga total keseluruhannya adalah 55 kasus.
Jawa Timur melaporkan penambahan kasus positif virus corona sebanyak 11 kasus, sehingga totalnya menjadi 26 kasus.
Yuri pun menjelaskan bahwa pemerintah mulai Jum’at (20/3) telah melakukan pemeriksaan cepat atau (rapid test) atas orang yang berpotensi tinggi tertular virus corona tersebut. Sejauh ini sudah 2.000 rapid test dilakukan, dan hingga laporan ini disampaikan masih terus berlangsung.
Meskipun pemerintah telah mempersiapkan satu juta alat rapid test corona, tetapi Yuni mengingatkan hasilnya belum tentu akurat. Oleh karena itu, dirinya menyerukan kepada seluruh warga agar melakukan pencegahan sedini mungkin.
Pencegahan yang harus dilakukan antara lain, cuci tangan, tidak sering menyentuh wajah, menjaga jarak atau social distancing, menghindari kerumunan orang banyak dan lebih berdiam di rumah.
“Saudara-saudara, hasil negatif di rapid test tidak memberikan jaminan bahwa yang bersangkutan tidak sedang sakit. Bisa saja pada pemeriksaan ini didapatkan hasil negatif pada orang yang sudah terinfeksi oleh virus ini, tetapi responsirologi, atau respon imunitasnya belum muncul. Infeksi masih dapat terjadi di bawah enam atau tujuh hari,” jelas Yuri.
“Kita menginginkan siapa pun meskipun di dalam pemeriksaannya negatif, tidak kemudian merasa dirinya sehat, tetap harus melaksanakan pembatasan, mengatur jarak dalam konteks berkomunikasi secara sosial. Oleh karena itu pahami betul bahwa hasil negatif tidak memberikan garansi bahwa tidak sedang terinfeksi COVID-19 ini yang harus dipahami,” kata Yuri.****(Voa/RL/Read)