READ.ID – Sistem Informasi Arbovirosis (SIARVI) merupakan salah satu aplikasi yang diciptakan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), untuk pencatatan dan pelaporan data penyakit arbovirus.
Diketahui juga, penyakit arbovirus merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dari nyamuk , dan penyakit dilaporkan melalui SIARVI salah satunya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD).
Di Kabupaten Pohuwato sendiri, sesuai monitoring dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Gorontalo pelaporan kasus DBD melalui SIARVI belum terlaksana secara keseluruhan.
“Jadi inisiatif dari kami dan pengelola mengundang bapak ibu dari pohuwato, untuk mengikuti OJT bagaimana cara mengisi aplikasi,”ungkap Sekretaris Dinkes Provinsi Gorontalo Afriyani Katili, Jum’at (19/07/2024).
Disampaikan, On the Job Treaning (OJT) atau pelatihan tersebut dilakukan atas dasar hasil monitoring dimana dari 5 kabupaten 1 kota Pohuwato baru menginput pelaporan sebanyak 50 persen dibandingkan lainnya yang telah 100 persen.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Pohuwato, Royis Gonibala menjelaskan, memenuhi undangan Dinkes Provinsi Gorontalo pihaknya menghadirkan seluruh Kepala Puskesmas untuk mengikuti pelatihan tersebut.
Ditambahkan Roys, dengan mengikuti OJT tersebut, 16 Kapus se-Kabupaten Pohuwato diharapkan dapat melaporkan data kasus DPD didaerah secara maksimal dan tentunya melalui SIARVI.
“Semoga setelah ini pelaporan kasus DPD lewat aplikasi itu bisa mencapai 100 persen seperti daerah lain,” pungkasnya.