READ.ID – Pemerintah Kota Gorontalo usulkan rumah yang rusak akibat banjir bandang ke program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
Hal itu disampaikan Walikota Gorontalo Marten Taha usai memimpin pembersihan sampah akibat banjir di kelurahan Bugis kecamatan Dumbo raya, Selasa (16/6) kemarin.
Marten mengungkapkan, ada 15.083 jiwa di 6 Kelurahan Kota Gorontalo yang terdampak banjir, yakni di kelurahan Bugis, Ipilo, Padebuolo, Botu, Talumolo dan Tamalate.
“Sementara banjir mengakibatkan bangunan rumah rusak berat dan ringan ada sekitar 2.909 rumah di Kota Gorontalo. Begitu juga infrastruktur juga ada yang rusak. Banjir ini akibat sungai Bone yang meluap saat itu. Beruntung sungai Bulango tidak meluap, sehingga banjir tidak meluas,” ujarnya.
Dalam pemulihan kondisi banjir bandang, marten telah mendefinisikan kebeberapa upaya penanganan, baik yang bersifat darurat atau waktu sementara, jangka menengah hingga jangka panjang.
“Jangka menengahnya kita data rumah yang mengalami kerusakan, untuk diusulkan kedalam program BSPS atau Mahyani. itu leading sektornya dinas PUPR, tentunya tetap memperhatikan skala prioritas program tersebut,” jelas marten.
Sementara jangka panjangnya, lanjut marten yaitu melakukan perbaikan tanggul yang ada disepanjang muara sungai bone tersebut, yaitu melintasi kelurahan padebuolo, botu, bugis dan talumolo.
“Kemarin PUPR sudah turun melakukan pendataan, hasilnya kita usulkan ke Balai Wilayah Sungai Sulawesi II Gorontalo, dengan harapan dapat ditangani” ujarnyanya.
Ia menjelaskan, banjir terjadi karena meluapnya aliran sungai Bone dari Bone Hulu dan bermuara di wilayah Kota Gorontalo. Kota Gorontalo sendiri diapit oleh dua sungai besar yaitu sungai Bulango dan sungai Bone.
“Jika debit air hujan melebihi kapasitas di dua sungai tersebut, maka pasti Kota Gorontalo akan tenggelam. Beruntung bencana kemarin itu hanya sungai Bone yang meluap dan menyebabkan sejumlah kelurahan terdampak banjir,” papar Marten.
Marten mengatakan, sejak banjir bandang melanda kota pada pekan kemarin itu, pihaknya langsung melakukan penanganan darurat, seperti pendistribusian makanan siap saji, pakaian serta evakuasi warga ketempat pengungsian.
Selain menggelar kerja bakti, pihak pemerintah kota gorontalo juga menyiapkan posko pelayanan kesehatan. menurut marten biasanya pasca bencana banjir seperti ini, rentan terhadap penyakit ispa, batuk dan penyakit kulit.
“Dibeberapa titik, kita menyiapkan posko kesehatan dan tenaga medis secara mobile untuk melayani masyarakat yang terganggu kesehatannya,” pungkasnya. (Wahyono/RL/Read)