READ.ID – Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo menyoroti adanya capaian pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat di Gorontalo yang rata-rata dibawah 50 persen.
Hal ini dikatakan, Wakil Ketua DPRD provinsi Sofyan Puhi, usai melalukan rapat dengar pendapat, bersama Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dan RSUD Ainun Habibie, Senin (9/8/2021).
Dirinya menyampaikan, dari data yang ada tercatat bahwa pelaksanaan vaksinasi di Provinsi Gorontalo untuk tahap pertama hanya mencapai 22 persen. Sementara, di tahap kedua hanya sebesar 11 persen.
“Tentunya, jumlah capaian ini terjadi tumpang tindih dalam hal pelaksanaan vaksinasi di Gorontalo,” ujar Sofyan.
Politisi Nasdem ini menilai, adanya jumlah capaian ini, disebabkan oleh kecenderungan masyarakat yang tidak mau lagi melaksanakan vaksinasi tahap kedua. Dengan berbagai alasan, kata Sofyan, seperti ada yang mengalami panas suhu tubuh saat mendapat vaksinasi tahap pertama.
Selain itu, terdapat pula kendala lain yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo terhadap program vaksinasi ini. Seperti, distribusi vaksin oleh pihak BUMN ke pemerintah daerah, dengan jumlah yang terbatas.
“Contohnya, distribusi vaksin untuk kabupaten/kota hanya akan dipakai oleh penerima vaksin kedua. Sehingga, bagi yang ingin mendapatkan vaksin pertama belum belum bisa dilayani,” jelas Sofyan.
Lebih lanjut, pihaknya mendorong untuk masalah vaksinasi ini, agar bisa dikoordinasikan dengan pemerintah pusat.
Juga, pihaknya mengharapkan, pelayanan di rumah sakit rujukan Covid-19 terus ditingkatkan.
“Diharapkan, untuk rumah sakit rujukan Ainun Habibie agar lebih meningkatkan pelayanan yang paripurna, sebab hal ini menjadi bagian dari penilaian pemerintah, baik melalui APBD maupun APBN,” harapnya. (Rinto/Read)