READ.ID.BLITAR – Bupati Blitar Rini Syarifah berharap hubungan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Blitar dengan United States Agency for International Development (USAID) terus berlanjut.
“Momentum perayaan Hari disabilitas Internasional yang sedianya diperingati tanggal 3 Desember ini sangat penting, karena negara ini telah terverifakasi konvensi internasional tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial serta teratifikasi konvensi tentang hak hak penyandang disabilitas,” kata Rini Syarifah.
Menurutnya bangsa Indonesia harus membuktikan janjinya dengan upaya nyata perlindungan, dukungan, perhatian kepada hak hak kelompok rentan seperti penyandang disabiltas, perempuan dan anak.
Kabupaten Blitar perlu berbenah disektor pendidikan karena menurut Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih dibawah rata rata Jawa Timur.
“Disini kita perlu banyak berbenah disektor pendidikan karena menjadi strategi penting untuk memutus mata rantai kemiskinan, oleh sebab itu perlu terobosan yang bisa meningkatkan kwalitas pendidikan khususnya rata rata lama sekolah dan harapan lama sekolah,” tegasnya.
Bupati Rini memaparkan, USAID bagi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Blitar merupakan anugerah karena tidak semua daerah yang mendapatkan kepercayaan program tersebut secara berkelanjutan.
“Kabupaten Blitar beberapa kali terpilih menerima proyek USAID, oleh karena itu sebagai wujud terima kasih dan apresiasi atas support kepada USAID beserta jajarannya, pemerintah Kabupaten Blitar berkomitmen merawat dan melestarikan warisan warisan yang ditorehkan khususnya pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) berprespektif gender dan impulsif,” tegas Bupati Blitar.
Harapannya, semoga sinergi dan kemitraan antara Pemkab Blitar dan USAID dapat langgeng dan berkelanjutan dimasa mendatang.
Sementara itu Direntur of human capacity partnership office, Tom Crehan mengatakan lewat juru bicaranya, Program USAID JAPRI PWD (Jadi Pengusaha Mandiri People With Disabilities) dirancang untuk memberikan kesempatan peningkatan kemampuan kewirasuhaan bagi penyandang disabilitas di lima kabupaten/kota di Jawa Timur yaitu Surabaya, Sidoarjo, Trenggalek, Kediri, Blitar dan Malang.
“USAID meluncurkan beberapa program, diantaranya pelatihan kewirausahaan, online training, kecakapan mengelola keuangan, advokasi kebijakan, lokakarya sederhana, pelatihan rencana bisnis, bantuan pendanaan, konsultasi dan pelatihan operasional bisnis, dan kompetisi bisnis dan pameran bisnis. Atas dasar tersebut, maka tingkatkanlah standar kita, jangan takut bermimpi, mimpi yang diwujudkan dengan pelatihan kewirausahaan,” tegasnya.
Khusus untuk pembiayaan awal usaha diperuntukkan bagi peserta JAPRI yang telah lulus menyelesaikan rangkaian kegiatan pelatihan dan pendampingan usaha.
Mereka kemudian membuat proposal, dari proposal yang masuk kemudian diseleksi dan dipilih 50 peserta yang mendapatkan pendanaan awal dari JAPRI PWD disetia Kota/ Kabupaten
Pada akhir acara, Pemerintah Kabupaten menyerahkan sertifikat dan uang pembinaan kepada atlit disabilitas kabupaten Blitar yang berprestasi dalam kegiatan Peparnas Papua untuk mewakili provinsi Jawa Timur.
(adv/kmf/didik).