Mahasiswa KKN Lakukan Sosialisasi Pengolahan Sampah

Sosialisasi Pengolahan Sampah
banner 468x60

READ.ID – Mahasiswa Unram bertempat di Aula Kantor Desa Gelangsar, Lombok Bara melakukan Sosialisasi Pengolahan Sampah.

“Sosialisasi Pengolahan Sampah ini merupakan salah satu Program Kerja dari Mahasiswa KKN Tematik Unram dengan mengundang Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) sebagai Narasumber dalam rangka mengoptimalkan pengolahan sampah di wilayah Desa Gelangsar.” ungkap Intan, sala satu mahasiswa jurusan statistik yang sedang kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada Rabu, 28/02/2022


banner 468x60

Pada kegiatan Sosialisasi ini hadir Bapak Abdur Rahman S.Pdi selaku Kepala Desa Gelangsar.

Dalam sambutannya menyampaikan bahwa pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan seperti membersihkan sampah baik sampah plastik maupun sampah yang berupa dedaunan serta mampu mengolahnya dengan baik.

Pemerintah desa juga mendukung kegiatan Sosialisasi ini agar masyarakat Desa Gelangsar tidak menganggap remeh masalah sampah yang ada di lingkungan sekitar.

Kegiatan sosialisasi tersebut, juga dihadiri pemerintah Provinsi NTB yang diwakili oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam sambutannya, bahwa berbagai jenis-jenis sampah serta cara pengolahannya.

Penyumbang sampah terbesar berasal dari sampah rumah tangga yang berupa sampah dapur sebanyak 62%.

“Tahukah anda penyumbang sampah terbesar di Provinsi NTB yaitu sampah rumah tangga dengan presentase sebesar 62% dan sisanya berasal dari pasar tradisional, pusat perniagaan, kantor dan fasilitas publik” jelasnya.

Seperti yang diketahui bahwa sampah dibagi menjadi dua jenis yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa potongan sayur, kulit buah, sisa makanan dan minuman, sampah dari taman dan ternak.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengolah sampah organik salah satunya adalah Lubang Biopori.

Lubang biopori merupakan cara yang paling sederhana dalam mengolah sampah organik, hanya dengan membuat lubang di tanah kemudian sampah dimasukkan ke dalam lubang dan ditimpah dengan sampah dedaunan agar mengurangi bau.

Selanjutnya sampah anorganik berasal dari sampah plastik yang dapat diolah menjadi berbagai produk seperti tas, dompet, kursi dan sebagainya yang hasilnya dapat bernilai ekonomis tinggi bagi masyarakat.

“Kesimpulan dari sosialisasi ini yaitu sampah bukan sepenuhnya menjadi musibah melainkan menjadi suatu hal yang bernilai ekonomis tinggi jika dikelola dengan baik. Pilihan ada ditangan kita, mengubah sampah menjadi berkah atau menjadikan sampah sebagai musibah.” tutup Intan

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90