APRI: Penambang Harus Profesional dan Ramah Lingkungan

Penambang Profesional

READ.ID – Ketua umum Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia (APRI), Gatot Sugiharto mengatakan, penambang harus profesional dan ramah lingkungan dalam mengelola pertambangan baik dan benar.

Hal itu disampaikan Gatot saat mengukuhkan pengurus daerah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) APRI Pohuwato dan Collective Responsible Mining (CRM) atau kelompok penambang rakyat dalam naungan APRI, Minggu (8/11/2020), di Hotel Golden Sri Marisa.

Dalam kesempatan itu, Limonu Hippy diberikan kepercayaan sebagai ketua APRI Kabupaten Pohuwato.

“Kita harus berproses keluar, ke pemerintah kita harus menuntut pengakuan. Tapi kendala kita, harus belajar menjadi penambang yang profesional,” kata Gatot, dalam sambutannya.

“pesan saya langkah ini sudah tepat dan sudah benar, saya berharap semua lokasi tambang segera bentuk CRM. Nanti kita ketemu Bupati, kita buat workshop, nanti pengurus kita kumpulkan dan buat pelatihan untuk membuat perencana, membuat sistem pelaporan dan sebagaimnya, sehingga CRM itu betul betul punya kantor atau sekretariat,” lanjut Gatot

Selain itu, kata Gatot, potensi tambang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Pengelolaan tambang yang baik berpotensi menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Sementara itu, Ketua APRI Pohuwato yang baru dikukuhkan, Limonu Hippy mengatakan, ada sekitar 41 lokasi tambang emas yang diupayakan untuk menjadi Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR). Namun sampai saat ini, baru 8 lokasi tambang yang telah masuk dalam proses pengurusan izin operasi.

“Yang jelas bagi kami penambangan ini bagian dari masyarakat yang patut untuk diperjuangkan nasibnya dan melakukan hal hal positif lainnya terkait dengan sosial dan lingkungan,” kata Limonu Hippy

Dalam pengukuhan dewan pimpinan cabang dan comunity responsible mining mengangkat tema “tambang rakyat adalah potensi untuk pembangunan ekonomi bangsa dan meningkatkan PAD serta mengangkat nilai pendapatan masyarakat lokal”.

Tak hanya itu, selaku CRM Kecamatan Dengilo, Yosar Ruiba juga mengungkapkan, terkait dengan isu lingkungan, selaku CRM ia bertanggungjawab untuk memperbaiki lingkungan sebagaimana yang telah disepakati saat rapat di kantor Camat Dengilo.

“Kami menyepakati poin-poin penting di kantor camat dengilo, yaitu diadakannya iuran gotong-royong untuk kembali memperbaiki lingkungan bekas galian tambang ” ungkap Yosar.

(RL/Read)

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version