READ.ID – Penataan saat melakukan kunjungan di Destinasi Wisata Hiu Paus yang ada di Botubarani Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango, menjadi hal penting untuk diperhatikan oleh pengelola.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Aryanto Husain menilai, saat ini penataan lokasi dan kemasan atraksi untuk Destinasi Hiu Paus sendiri belum maksimal.
Bagi Aryanto, yang menjadi tantangan adalah masih banyak pihak-pihak yang mempunyai kepentingan, namun belum memahami mekanisme koordinasi yang baik.
Apalagi, saat berdiskusi dengan para wisatawan asing yang sudah melakukan kunjungan ke wisata Hiu Paus, banyak pendapat dan masukan yang disampaikan kepada Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo.
“Terutama, tentang bagaimana seharusnya mengelola daya tarik wisata Hiu Paus, seperti halnya yang terjadi di Negara Filiphina, yang semua tahu pasti apa saja yang boleh dilakukan dan tidak bisa dilakukan saat berkunjung ke Destinasi Hiu Paus”, ungkap Aryanto Husain.
Untuk itu, kata Aryanto, ada beberapa langkah-langkah penting untuk dilakukan kedepan. Pertama, adalah menetapkan zona perlindungan. Kedua, adalah Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam interaksi antara pengunjung dan hiu paus, seperti pembatasan pengunjung dan pola interaksi pengunjung pun harus ditetapkan.
“Dan ketiga yakni penguatan kapasitas guide agar memahami betul dan memberikan informasi kepada tamunya mengenai hal-hal yang perlu dilakukan sebelum melakukan kunjungan ke Hiu Paus”, jelas Aryanto.
Melihat hal ini, maka Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo tengah memfasilitasi sertifikasi guide, agar bisa optimal saat berada dilapangan.
“Tidak hanya itu, juga akan merumuskan sanksi bagi setiap pelanggaran atau kegiatan yang tidak sesuai kaidah pengelolaan yg baik”, ujar Aryanto.
Terakhir, Aryanto Husain berharap, kedepan pengelolaan Destinasi Wisata di Provinsi Gorontalo semakin baik, sehingga dapat mendorong kunjungan yang lebih besar, serta memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat.