banner 468x60

BKPRS Bahas Strategi Pengendalian Inflasi di Sulawesi

Inflasi Sulawesi

READ.ID – Badan Kerjasama Pembangunan Regional Sulawesi (BKPRS) melaksanakan pertemuan regional membahas tentang strategi pengendalian inflasi wilayah Sulawesi, Kamis (29/9).

Dalam sambutan Ketua BKPRS Olly Dondokambey yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal BKPRS Prof.Dr.Aminuddin Ilmar, bahwa masalah  Pengendalian inflasi perlu dilakukan oleh semua komponen bangsa.

“BKPRS mengambil peran melalui forum diskusi yang menghadirkan Bank Indonesia, Kementerian dalam Negeri dan Bappenas yang nantinya diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi, mengingat pemerintah daerah membutuhkan masukan agar dapat mengantisipasi inflasi dengan baik,” ungkap Aminuddin.

Kegiatan yang menghadirkan beberapa pemetari yaitu Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Rudy Bambang Wijanarko, Dr.Sumule Tumbo,SE.MM Direktur fasilitasi Dana Perimbangan dan Pinjaman Daerah Dirjen Bina Keuangan Dearah Kemendagri, Tari Lestari Koordinator Pembiayaan dan Analisis Monoter Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas.

Adapun beberapa poin penting yang disampaikan oleh Sumule Tumbo pada pertemuan tersebut adalah bahwa pemerintah perlu bekerjasama dan bersinergi antar daerah dalam menangani dampak inflasi.

Selain itu perlu mengoptimalkan belanja daerah agar perputaran ekonomi tetap berjalan, menjadwalkan kembali kegiatan berdasarkan skala prioitas, sehingga pemerintah daerah berwenang mengambil tindakan tertentu yang menyangkut kebutuhan masyarakat.

“Selain itu perlu kiranya menjaga ketersediaan pangan strategis, dan itu perlu menjadi perhatian tiap daerah,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Gorontalo, Sultan Kalupe menyampaikan bahwa beberapa strategi menghadapi inflasi yang telah diterapkan oleh Pemprov Gorontalo adalah membangun kerjasama antar daerah yang berdekatan, sebagai contoh pengiriman cabe rawit dari Gorontalo ke Manado dan Ternate.

Disisi lain Pemprov Gorontalo juga mendatangkan cabe rawit dari Sulawesi Tengah serta pengelolaan ikan segar bersama Sulawesi Utara, Maluku dan Papua.

“Perputaran komoditi ini diharapkan dapat meningkatkan daya jual beli masyarakat,” ujar Sultan Kalupe.

Turut hadir dalam kegiatan ini adalah  Perwakilan Bank Indonesia regional Sulawesi, Bappeda regional Sulawesi, Tim Pengadali Inflasi Daerah se-regional Sulawesi, Badan Pusat Statistik se Regional Sulawesi serta dari unsur akademisi perguruan Tinggi di Makassar.

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60