Botubarani Jadi Lokasi Kemunculan Hiu Paus Teraktif di Indonesia

READ.ID,- Kawasan Perairan Botubarani di Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, menunjukkan kemajuan signifikan sebagai habitat utama Hiu Paus (Rhincodon typus), menyusul penetapan kawasan tersebut sebagai bagian dari Kawasan Konservasi Teluk Gorontalo berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 127 Tahun 2023.

Penetapan kawasan konservasi ini mendorong Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Gorontalo, melalui Bidang Pengelolaan Ruang Laut dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PRL & PSDKP) serta Satuan Unit Organisasi Pengelola (SUOP) Kawasan Konservasi Teluk Gorontalo, untuk memperkuat berbagai program konservasi ekosistem dan perlindungan jenis.

Upaya konservasi dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari instansi pemerintah pusat dan daerah, TNI-POLRI, akademisi, LSM, kelompok masyarakat, media, hingga pemerhati lingkungan. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi faktor penting dalam menjaga keberlanjutan kawasan perairan Botubarani.

Data pemantauan terbaru yang dirilis Enumerator Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar – Wilayah Kerja Gorontalo menunjukkan bahwa sejak tahun 2023 hingga April 2025, rata-rata kemunculan Hiu Paus di Botubarani mencapai 28 kali per bulan, atau hampir setiap hari sepanjang tahun.

Frekuensi kemunculan yang tinggi ini menjadi indikator keberhasilan konservasi, baik dari sisi keberlangsungan habitat maupun peningkatan keanekaragaman hayati di kawasan pesisir.

Kawasan Botubarani kini sejajar dengan lokasi kemunculan Hiu Paus lainnya di Indonesia seperti Teluk Cenderawasih (Papua), Talisayan (Kalimantan Timur), dan Probolinggo (Jawa Timur). Bahkan, Botubarani disebut sebagai lokasi dengan intensitas kemunculan paling tinggi dan konsisten di antara kawasan-kawasan tersebut.

Plt. Kepala Bidang Pengelolaan Ruang Laut dan PSDKP DKP Gorontalo, Hartaty Isima, menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan hasil komitmen dan kerja bersama seluruh elemen yang terlibat.

“Kami sangat bersyukur melihat tren kemunculan Hiu Paus yang konsisten dan meningkat. Ini menunjukkan bahwa kawasan perairan Botubarani telah menjadi habitat yang aman dan nyaman bagi satwa tersebut,” ujar Hartaty.

Ia juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat dan pelaku wisata agar interaksi antara manusia dan Hiu Paus tetap dalam koridor konservasi.

Pola pengelolaan wisata Hiu Paus di kawasan ini pun terus dipantau dan disesuaikan dengan prinsip konservasi. Pelibatan aktif masyarakat dan pelaku usaha lokal menjadi bagian dari pendekatan pengelolaan yang menjadikan Botubarani sebagai model konservasi berbasis masyarakat yang berkelanjutan.

DKP Provinsi Gorontalo berharap bahwa upaya ini tidak hanya menjaga kelestarian ekosistem laut, tetapi juga dapat membuka peluang ekonomi alternatif berbasis wisata konservasi bagi masyarakat pesisir di Teluk Gorontalo.*****

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version