READ.ID – Kepala BPBD Provinsi Gorontalo Sumarwoto mengatakan bahwa, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie berharap agar semua pihak bekerjasama mengatasi kekeringan di Gorontalo.
“Pak Gubernur telah menginstruksikan agar semua pihak untuk dapat bekerjasama mengatasi kekeringan di Goronlalo,” kata Sumarwoto Kepala BPBD Gorontalo.
Ia menambahkan bahwa, penanganan mengatasi kekeringan di Gorontalo, tidak hanya Pemerintah Provinsi, melainkan Kabupaten/Kota, unsur TNI-Polri, serta unsur lainnya.
Menurutnya jika diatasi secara bersama-sama oleh semua pihak tentu akan semakin ringan dan efeknya luas bisa dirasakan masyarakat.
Sebelumnya Kepala BPBD Gorontalo Suwarto mengatakan ada sekitar 32.624 jiwa penduduk Gorontalo yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau yang melanda daerah itu sejak beberapa bulan terakhir.
“Itu data sementara dan tersebar di 16 kecamatan di wilayah Kabupaten/Kota se-Provinsi Gorontalo,” ungkapnya.
Terkait dengan kekeringan tersebut, BPBD sendiri telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten/Kota dan juga PDAM untuk penyaluran air bersih ke masyarakat.
Terutama bantuan armada untuk pendistrubisian air bersih serta tong penampungan air.
“Pemerintah sudah menetapkan status darurat kekeringan yang terjadi hampir merata di enam kabupaten/kota,” ungkap Sumarwoto.
Penetapan status darurat didahului dengan Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Kekeringan yang dipimpin oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Senin (16/9).
Untuk merespon status darurat kekeringan, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menginstruksikan tiga ha kepada Sekretaris Daerah dan instansi teknis kabupaten/kota.
Pertama memetakan dampak kekeringan hingga ke tingkat dusun, kedua menyusun anggaran untuk intervensi berbagai bantuan dan ketiga segera menyiapkan Peraturan Gubernur untuk menindak tegas pelaku pembakaran lahan.
“Apapun yang diputuskan sekarang komitmen kita segera ditindaklanjuti. Saya tidak mau setelah dari sini mau dirapatkan-rapatkan lagi. Apapun keputusan kita demi rakyat dalam rangka menghadapi kekeringan sekarang segera kita kerjakan,” tegas Rusli.
Selain masalah kekurangan air bersih, masyarakat Gorontalo menghadapi ancaman gagal panen pertanian.
Ditaksir ada 330 hektar sawah dan 1.800 hektar lahan jagung yang terdampak. Data tersebut masih akan diverifikasi lapangan oleh Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo.
Pemerintah Provinsi Gorontalo juga mengimbau kepada seluruh petani yang terdampak kekeringan untuk memanfaatkan program asuransi dari pemerintah.
“Petani harus memanfaatkan itu, silahkan berkoordinasi dengan dinas pertanian kabupaten/kota setempat,” tegas Muljadi Mario Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo. (Aprie/Rully/Read.id)