READ.ID.BLITAR – Konggres Pemuda dalam rangka peringatan Sumpah Pemuda yang ke 93, digelar di Pendopo Ronggo Hadi Negoro (RHN) Kabupaten Blitar.
Kegiatan tersebut terlaksakana kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Blitar, dengan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda Dan Olahraga (DISPARBUDPORA), dengan mengambil tema “Peran Pemuda Sebagai Garda Terdepan Membangun Kabupaten Blitar, dengan jumlah peserta 40 orang dari berbagai unsur komunitas kepemudaan yang ada di Kabupaten Blitar.
“Hari ini kita memperingati Sumpah Pemuda dengan menggelar konggres pemuda, selain mengenang para pahlawan, bonus demografi potensi kepemudaan digerakkan demi kemajuan bangsa,” ungkap Bupati Blitar, Rini Syarifah, kepada awak media usai membuka konggres pemuda. Kamis (28/10/2021)
Rini Syarifah menjelaskan, Pemuda adalah tonggak sebuah bangsa yang sudah dijadikan harapan dalam pembangunan, karena yang dibutuhkan saat ini adalah pemuda yang energik yang penuh dengan inovasi.
“Pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan, baik saat ini maupun masa datang. Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya.”tegasnya.
Kepala Dinas Parbudpora, Suhendro Winarso menambahkan, peringatan Sumpah Pemuda dimasa pandemi, tidak akan menjadikan alasan untuk tetap berkarya dan sesuai visi misi kedua yaitu memberikan ruang yang luas bagi pemuda.
“Ada serangkaian kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam peringatan Sumpah Pemuda tersebut, seperti lomba fotographi tingkat nasional yang isinya mengangkat Blitar agar ditoleh nasional karena existensinya, dan lomba orasi, dengan tujuan untuk menggali potensi pemuda di Kabupaten Blitar,”jelasnya.
Suhendro Winarso sangat mengapresiasi dengan potensi pemuda kabupaten Blitar yang hebat dan luarbiasa.
“Ada 10 organisasi pemuda yang ada di Blitar yang existensinya sangat bermanfaat, dengan selalu memberikan informasi dan mengetahui pemikiran serta strategi apa, untuk pengembangan pembangunan di Kabupaten Blitar dengan cara berkolaborasi disemua lini,”tukasnya.
Konggres dilaksanakan menyesuaikan suasana pandemi, dengan jumlah peserta yang sedikit dan protokol kesehatan yang ketat.
(adv/kmf/didik)