READ.ID – Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo saat ini tengah menyusun konsep pariwisata yang ramah terhadap Muslim. Konsep ini pun menjadi pembahasan dan kajian dalam FGD Moslem Friendly Tourism, Selasa (17/10/2023).
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Aryanto Husain mengungkapkan, konsep pariwisata ini tengah dibahas dengan tim penyusun, sehingga melalui FGD ini, sangat dibutuhkan saran, pendapat, dan masukan dari berbagai pihak terkait.
“Karena diskusi ini bersifat kajian, maka dimulai dari kerangka berpikirnya, kemudian menetapkan metodologinya, dan didiskusikan bersama-sama ditempat ini”, jelas Aryanto.
Menurut Aryanto, mengapa konsep pariwisata Moslem Friendly Tourism ini menarik untuk dibahas, dikarenakan oleh beberapa hal. Diantaranya, letak geografis yang memiliki penduduk muslim terbesar.
Sehingga, kata Aryanto, dari hal ini dapat dijadikan branding untuk meyakinkan para wisatawan, terutama dari mancanegara, bahwa Gorontalo adalah daerah yang layak, bersih, estetik, dan semua kaidah-kaidah yang diajarkan oleh agama Islam telah dilaksanakan oleh masyarakat.
“Prinsipnya adalah kita menghadirkan sebuah potensi pariwisata yang nyaman, dan meyakinkan kepada wisatawan pemeluk agama Islam, untuk mendapatkan pelayanan yang baik, serta memperoleh makanan yang halal”, jelasnya.
Aryanto menilai, dengan melihat karakteristik ini, maka sangat sejalan dengan kondisi daerah Gorontalo, yang memiliki penduduk 90 persen adalah Islam.
“Olehnya, potensi ini sangatlah baik, untuk menarik perhatian wisatawan yang ingin berkunjung ke daerah-daerah yang memiliki tingkat religius yang tinggi”, ucap Aryanto.
Untuk itu, dalam menyusun konsep ini, maka diperlukan desain seperti apa Moslem Friendly Tourism ini, sehingga dapat memasarkannya.
Pihaknya pun berharap, diskusi ini tidak hanya sebatas kajian, namun harus dilakukan rumusan perencanaan.
“Tentu, kami akan terus melakukan beberapa diskusi untuk merumuskan hal ini”, paparnya.