READ.ID – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara (Gorut) Djafar Ismail mengatakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah setempat tak boleh mati di tengah pandemi COVID-19.
Dirinya meminta pemerintah kabupaten (pemkab) untuk menyentuh lebih banyak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di masa pandemi COVID-19.
“Pelaku UMKM paling merasakan dampak pandemi COVID-19, bahkan tergolong penduduk rentan miskin saat ini karena pembatasan aktivitas di luar rumah, sehingga perlu banyak sentuhan pemerintah dalam meningkatkan aktivitas perekonomian mikro yang berdampak makro,” ujar Ketua DPRD Gorontalo Utara Djafar Ismail di Gorontalo, Senin.
Pelaku UMKM terpaksa tetap melakukan aktivitas perekonomiannya meski di luar rumah, namun pembelinya pasti berkurang.
Selain bantuan modal, pelaku UMKM perlu mendapat bantuan alat pelindung diri, di antaranya masker dan hand sanitizer (penyanitasi tangan). “Saya berharap seluruh pelaku UMKM di daerah ini mendapatkan sentuhan tersebut,” ucapnya.
Untuk mengantisipasi dampak pandemi COVID-19, khususnya peningkatan angka kemiskinan, pemkab perlu melakukan beberapa strategi jitu, di antaranya, menyentuh langsung pelaku UMKM yang jumlahnya sesuai data Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM mencapai 5.000 yang tersebar di 11 kecamatan.
“Gandeng para pelaku UMKM dengan berbagai cara, jika menggelar kegiatan pemerintahan, belanjalah pada pelaku-pelaku UMKM yang menjual kue, makanan, bahkan untuk menambah jumlah masker nonmedis, belanjalah pada penjahit lokal serta manfaatkan sektor jasa di tingkat lokal,” ungkap Djafar.
Ia mengingatkan pemkab agar terus memperbarui data kemiskinan, khususnya data penduduk rentan miskin agar bantuan sosial tepat sasaran.
Jika data penduduk rentan miskin akurat dipegang, upaya-upaya penanggulangan kemiskinan di daerah ini akan tepat sekaligus mencegah peningkatan angka kemiskinan.
(RL/Read)
