READ.ID – Wakil Bupati Gorontalo Utara, Nurjanah Hasan Yusuf, menghadiri sekaligus membuka kegiatan Sosialisasi Pembiayaan dan Sistem Pembayaran Digital bagi peternak, nelayan, dan UMKM, Senin (22/9/2025).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) tersebut diikuti sekitar 100 peserta, terdiri dari UMKM sektor lahan-kelahan, nelayan, serta peternak.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menekankan pentingnya dukungan perbankan dalam penyediaan modal usaha bagi pelaku UMKM, nelayan, dan peternak. Ia juga menyoroti sistem BI checking, yang kini dikenal dengan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), karena kerap menyulitkan masyarakat dalam mengakses tambahan modal.
“Banyak pelaku usaha di Gorontalo Utara yang terkendala BI checking. Oleh karena itu, kami berharap ada kemudahan dari pihak bank, misalnya dengan sistem pembayaran mencicil, agar masyarakat tetap bisa mendapatkan kredit usaha,” ungkap Nurjanah.
Khusus sektor peternakan, ia menyampaikan bahwa para peternak masih menghadapi keterbatasan modal. Kondisi ini diperparah oleh sistem pembayaran dari Kalimantan yang sering terlambat, sehingga menyulitkan peternak sapi untuk kembali membeli bibit ternak.
“Peternakan di sini sangat membutuhkan tambahan modal. Setiap enam bulan, Pemerintah Provinsi Gorontalo mengirim sekitar 300 ekor sapi ke Kalimantan. Namun, pembayaran dari pembeli sering terlambat, sehingga peternak kesulitan membeli bibit sapi baru. Karena itu, kami berharap perbankan dapat memberikan skema kredit yang lebih besar dan fleksibel,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi UMKM Gorontalo Utara, Supanto Patingki, turut mendukung usulan Wakil Bupati. Ia menilai sistem BI checking sebaiknya ditinjau ulang, karena dianggap menyulitkan pelaku UMKM dalam memperoleh akses permodalan.
Nurjanah pun menutup sambutannya dengan kembali menekankan harapan kepada pihak perbankan. “Kami minta ada kebijakan yang lebih fleksibel, sehingga masyarakat punya kesempatan memperoleh kredit lebih besar,” pungkasnya.
