READ.ID – Fase gerhana matahari cincin mulai terlihat di Gorontalo dari pukul 12:35:49 wita dan puncaknya pada pukul 14:24:50 wita. Saat ini badan meteorologi geofisika (BMKG), pusat studi, dan kajian ilmu Falak (puskif) Fakultas Syariah IAIN Sultan Amai Gorontalo, melakukan pengamatan gerhanan matahari cincin di Kampus IAIN Sultan Amai Gorontalo, Kamis (26/12).
Gerhanan matahari cincin adalah fenomena saat terhalangnya hampir semua bagian tengah piringan matahari oleh piringan bulan. Artinya, Fenomena alam yang terjadi di akhir tahun 2019 ini, menarik untuk diamati, di mana terjadi antara bumi, bulan, dan matahari benar-benar sejajar dalam satu garis lurus dan ditinjau dari perspektif 3 dimensi dengan bulan berada diantara bumi dan matahari.
Dekan Fakultas Syariah IAIN Sultan Amai Gorontalo Ayub Ishak, menyampaikan, gerhana matahari cincin di Gorontalo hanya parsial atau hanya kelihatan separuhnya saja. Dimana, akan terjadi pada pukul 12:35:49 wita, dan puncaknya pada pukul 14:24:50 wita.
Lanjut ayub, pengamatan Gerhana ini dilakukan bersama mahasiswa, agar dapat mengetahui teori ilmu Falak karena sangat langka terjadi di Indonesia.
“Saya harapkan kedepan dengan adanya kegiatan seperti ini, mahasiswa bisa menguasai tentang teori ilmu Falak, apalagi hitung-hitungan, karena menurut saya teori ini sangat langka, sebab juga ini ilmu ini sangat dibutuhkan umat, dengan adanya perkembangan teknologi saat ini,” tutupnya.
Sementara itu, Direktur pusat studi kajian ilmu Falak (Huskif) IAIN Sultan Amai Gorontalo Nursodik menghimbau, masyarakat yang ingin melihat gerhana matahari cincin secara langsung harus menggunakan alat khusus, seperti menggunakan kacamata las 14.
“Kita melakukan pemantauan gerhana menggunakan teleskop atau kacamata khusus untuk gerhana. Kami juga menghimbau kepada masyarakat, agar menggunakan kacamata khusus gerhana matahari cincin karena kalau tidak, ini akan menimbulkan menimbulkan kebutaan,” pintanya. (Jeff/Read.id)