READ.ID – Tim gugus tugas penanganan Covid-19 Provinsi Gorontalo tanggapi reaksi publik terkait ketidakpercayaannya terhadap keberadaan virus corona.
“Tidak ada rekayasa pemerintah. Kalau rekayasa pemerintah untungnya apa? Jadi, memang virus corona benar-benar ada,” ujar Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Gorontalo, Sumarwoto kepada wartawan Read.id, Rabu (03/06).
Sumarwoto menjelaskan sudah banyak orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil swab test dari laboratorium. Proses pemeriksaan di laboratorium itu pun ia nyatakan tidak main-main.
“Ada alatnya dan ada bahannya. Ada orang yang menguji. Dokternya sudah disumpah dan seterusnya. Ini sudah menjadi pandemi seluruh dunia bukan hanya di Gorontalo,” tegasnya.
Ketika ditanya mengenai sejumlah orang yang menderita penyakit lain selain Covid-19 dan dikategorikan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), ia menyatakan hal itu sudah melalui prosedur dan aturan yang berlaku. Kemudian, ia menegaskan juga hal itu bukanlah rekayasa tenaga medis.
Sumarwoto juga menyampaikan masyarakat jangan mudah percaya dengan informasi atau rumor-rumor yang beredar bahwa virus corona di Gorontalo hanyalah buatan pemerintah atau akal-akalan semata.
“Bahkan, orang yang tidak sakit apa-apa kalau test-nya reaktif maka itu PDP. Nah, PDP itu tidak harus lemah, tidak harus terbaring, dan tidak harus menunjukan gejala yang sakit berat. Namun, ketika hasil test-nya negatif apalagi swab-nya positif maka itu harus mendapatkan penanganan yang intensif,” ungkapnya.
Ia kembali menegaskan terkait tuduhan virus corona tidalah nyata dan merupakan rekayasa pemerintah itu tidaklah benar. Menurutnya, pademi Covid-19 adalah nyata dan sudah banyak memakan korban jiwa. Oleh karena itu, ia meminta agar masyarakat tetap waspada.
Sumarwoto menambahkan, jika masyarakat nanti hanya percaya dengan hoax terkait keberadaan virus corona maka akibatnya akan semakin parah. Kalau sudah parah sekali yang terjangkit Covid-19 maka akan susah untuk ditangani.
“Jadi, mohon kepada netizen, masyarakat biasa yang tidak menggunakan media sosial dan lain sebagainya harap jangan percaya dengan isu-isu sesat seperti itu,” pungkasnya. (Aden/RL/Read)