READ.ID – Harga emas mengalami kenaikan pada Kamis (13/10) di tengah penurunan dolar dan imbal hasil US Treasury setelah risalah dari pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve.
Pagi tadi, pada pukul 6.56 WIB misalnya, harga emas spot naik tipis 0,09% ke US$ 1.674,72 per ons troi. Sedangkan harga emas kontrak Desember 2022 di Commodity Exchange menguat 0,21% ke US$ 1.681,10 per ons troi.
Menguatnya harga emas ini, oleh para pejabat The Fed memandang perlu adanya kebijakan yang ketat untuk bisa mempertahankan trend positif tersebut dalam kurun waktu ke depan.
Pedagang Senior di Heraeus Precious Metals di New York, Tai Wong, mengatakan berdasarkan langkah agresif ini bisa kemudian memenuhi apa yang menjadi agenda bank sentral Amerika Serikat (AS) menurunkan inflasi.
“Pasar menangkap tanda-tanda dovish dan melihat kata kalibrasi, maka dolar AS turun dan emas melonjak,” ujar Tai Wong kepada Reuters Kamis (13/10).
Walaupun begitu, lanjut Wong, ada beberapa peserta mengemukakan betapapun pentingnya mengkalibrasi langkah pengetatan kebijakan. Tujuannya tentu guna meminimalisir dampak buruk terhadap prospek ekonomi ke depan.
Sementara itu, Kepala Strategi Komoditas di Bank Saxo, Ole Hansen, pada sebuah catatan menerangkan nilai tukar dolar AS melemah menyebabkan emas lebih murah bagi pembeli dalam mata uang lain. Sementara imbal hasil Treasury AS acuan tenor 10-tahun juga menurun. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
“Emas dan perak tampaknya akan diuntungkan dari perputaran dolar dan imbal hasil akhirnya. Oleh karena itu fokus lanjutan pada inflasi dan data ekonomi sebagai tanda pelemahan untuk mendukung pergeseran sikap hawkish yang ditandai oleh Federal Reserve,” tutupnya.