banner 468x60

Inilah Tiga Langkah Antisipatif Lindungi Data Pribadi

Inilah Tiga Langkah Antisipatif Lindungi Data Pribadi

READ.ID – Direktur Informasi Polhukam Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Bambang Gunawan menyatakan bahwa kunci dari pelindungan yaitu harus melalui tiga langkah antisipatif untuk melindungi data pribadi.

“Masyarakat bisa mengantisipasi penyalahgunaan data pribadi dengan beragam cara. Tentunya, penyalagunaan data bisa kita antisipasi sebetulnya dengan tidak membagikan informasi pribadi kita kepada sembarangan pihak,” ujarnya.

Pelindungan data pribadi menjadi perhatian Kementerian Komunikasi dan Informatika. Salah satu kunci pelindungan adalah data pribadi harus ada pada pemiliknya sendiri.

“Pertama, tidak membagikan informasi pribadi kepada sembarang pihak. Kedua, abaikan tautan yang mencurigakan dan hanya gunakan perangkat lunak yang asli. Dan ketiga, lakukan penggantian kata sandi (password) serta backup data penting secara rutin,” tuturnya.

Menurutnya, apabila masyarakat ingin membagikan data-data kepada orang lain sebaiknya mau meluangkan waktu lebih banyak dan berpikir lebih mendalam sebelum mengambil keputusan untuk membagikan data pribadinya.

“Tidak semua orang kita bagikan gitu kan, kadang-kadang juga tanpa disadari kita memasukkan nomor handphone kita, nah ternyata handphone kita digunakan oleh orang lain untuk menawarkan produk-produk tanpa kita ketahui dapat dari mana padahal sebetulnya dari kita sendiri,” tuturnya.

Mengenai langkah kedua, selalu mengabaikan adanya tautan atau lampiran (attachment) yang mencurigakan.

Selain itu, masyarakat juga dapat melindungi penyalahgunaan data pribadi pada komputer, gawai, dan perangkat lainnya yang digunakan dengan menggunakan perangkat lunak yang asli.

“Bukan software yang ilegal. Langkah ini juga sebagai salah satu sistem pertahanan atau sistem kekebalan imunisasi pada perangkat dan pastikan selalu menggunakan anti-virus yang selalu update,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa penggunaan kata sandi yang gampang ditebak seperti menggunakan tanggal lahir tidak disarankan karena dapat memicu seseorang melakukan penyalahgunaan data.

“Nah itu, yang harus kita hindari. Jadi secara periodik kita ganti dan menggunakan password lebih bervariasi dengan huruf-angka, huruf besar-huruf kecil, kira-kira seperti itulah dan gunakan yang susah ditebak orang,” paparnya mengenai langkah ketiga.

Bahkan, perlu juga melakukan backup data secara rutin dan apabila mengidentifikasi terjadi satu tindak kejahatan siber, maka masyarakat harus segera melaporkannya kepada pihak yang berwenang.

“Ini khusus untuk yang menyangkut dengan eksploitasi, katakanlah pemerasan, penindasan, pencurian identitas, maka sudah seharusnya kita laporkan kepada yang berwajib, Terakhir, tentunya kita harus selalu waspada,” jelasnya..

Webinar ini ditujukan untuk membangun kesadaran bagi para pengguna ruang siber dalam melindungi privasi data.

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60