READ.ID – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Seperti serangan terorisme, siber, dan bencana alam.
“Satuan tugas (satgas) untuk menangani hal tersebut sudah kita bentuk dan siap untuk menanganinya,” kata Asisten Kapolri bidang Operasi (Asops) Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dalam keterangannya, dikutip Rabu (28/9/2022).
Agung mengatakan, antisipasi gangguan teror, siber dan bencana dilakukan secara menyeluruh. Baik melalui operasi terpusat di Mabes Polri, maupun Polda-polda terkait.
“Pengamanan KTT G20 dilakukan dengan operasi terpusat yaitu mulai dari Mabes Polri sampai dengan kewilayahan Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan di Jawa Timur,” ujar jenderal bintang dua itu.
Agung mengatakan, ada sebanyak 5.746 anggota dikerahkan mengamankan Presidensi G20. Polri juga menyiagakan personel cadangan sekitar 1.600 orang.
“Pengamanan di Bali kita prioritaskan dalam lima kawasan yaitu Seminyak, Sanur, Jimbaran, Nusa Dua Utara dan Nusa dua selatan,” ungkap Agung.
Lebih lanjut, Agung menyebut Polri juga menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan saat kegiatan. Seperti secdoor, X-Ray, kendaraan khusus (ransus), kapal, helikopter, dan kendaraan pengawalan berupa kendaraan listrik.
“Sesuai arahan panitia bahwa KTT Presidensi G20 mendorong penyelenggaraan yang ramah lingkungan, sehingga semua kendaraan yang digunakan adalah kendaraan listrik,” ucap Agung.
Selain itu, Agung mengatakan pihaknya juga sudah menyiapkan Posko di ITDC (command center). Hal tersebut dilakukan guna memudahkan koordinasi dengan semua stakeholder terkait.
“Di dalam pengamanan Polri bersinergi dengan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), TNI, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta stakeholder lainnya yg berhubungan dengan pengamanan,” kata Agung.
Sebagai informasi KTT G20 digelar selama 10 hari mulai 7-17 November 2022. Pelaksanaan kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU) itu dilaksanakan di Nusa Dua, Bali.