Jelang Ramadan, Diskominfotik Gorontalo Gelar Halalbihalal

Jelang Ramadan
Suasana pelaksanaan halalbihalal di lingkungan Dinas Kominfotik Provinsi Gorontalo, Senin (12/4/2021). Bertindak sebagai penceramah ustadz Rizal Ombingo. Foto Kominfo

READ.ID – Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Gorontalo menggelar halalbihalal bertempat di aula kantor, Senin (12/4/2021). Acara tersebut dihadiri oleh kepala dinas, para pejabat administrasi, pengawas dan pelaksana.

Kadis Kominfotik Masran Rauf menjelaskan, halalbihalal sengaja digelar sebagai ajang silaturahim dan saling memaafkan antar sesama pegawai. Ia berharap saat bulan Ramadan tiba semua beribadah dengan hati yang bersih dan ihlas.

“Oleh karena itu, atas nama pribadi, keluarga dan kedinasan saya memohon maaf apabila selama tiga bulan kebersamaan kita ada kesalahan yang disengaja maupun tidak,” ungkap Masran.

Mantan Karo Humas dan Protokol itu berpesan kepada semua pegawai untuk menjadikan spirit bulan Ramadan penyemangat dalam bekerja. Bulan di mana setiap amal kebaikan dilipat gandakan oleh Allah SWT.

“Jangan justru puasa dijadikan alasan untuk tidak beraktivitas kantor. Kita juga nanti beribadah masih dalam pandemi covid-19, jadi tetap patuhi protokol kesehatan. Kita menjadi contoh bagi masyarakat di lingkungan masing-masing,” pesanya.

Halalbihalal diisi dengan ceramah agama oleh Ustadz Rizal Ombingo. Alumni Pondok Pesantren Hubulo itu membawakan materi tentang ihlas memaafkan sesama manusia.

Menurutnya, Allah SWT begitu mudah memaafkan dosa hambanya. Cukup dengan beristigfar dan bertobat tidak mengulangi kesalahan yang sama. Berbeda dengan manusia yang cenderung sulit memaafkan kesalahan orang lain.

Oleh karena itu, momentum halalbihalal diharapkan bisa saling meng-halalkan kesalahan dengan cara meminta dan memberi maaf.

“Jadi halalbihalal itu terdengar seperti ke arab-araban gitu yaa. Itu sebetulnya istilah bahasa Indonesia, kalau arabnya harusnya haram bi halal, dari haram ke halal. Kita saling meng-halalkan kesalahan,” tuturnya.

Ustadz Rizal juga menyinggung tentang orang muslim yang bangkrut ketika di akhirat. Yaitu orang yang membawa amal ibadahnya seperti salat, haji, zakat dan puasa namun banyak berbuat dosa kepada sesama manusia. Dosa yang sering mencaci maki, menggunjing, memakan hak orang lain, menganiaya dan membunuh.

“Dalam hadits itu disebutkan, orang bangkrut itu orang amal ibadahnya banyak tapi suka membicarakan aib orang. Nanti amalnya akan diberikan kepada orang yang dibicarakan. Bahkan ketika amalnya habis, maka dosa orang yang dia gunjing, dia aniaya, bunuh, memakan hak orang lain dan orang yang dicaci maki akan dibebankan kepadanya,” tandasnya.

(Adv/Read/Pemprov)

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version