banner 468x60

Jokowi : Muhammadiyah Peneguh Empat Pilar Kebangsaan

Presiden RI Joko Widodo dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir, memukul Doll atau gendang tradisional khas Bengkulu.
READ.ID,- Doll Gendang tradisional khas Bengkulu, dipukul bersama-sama Presiden RI Joko Widodo dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir. Tidak hanya sekedar tanda dibukanya Tanwir Ke-51 Muhammadiyah, Jumat (15/02) kemarin. Namun menurut Presiden RI, ini adalah simbol dimana Muhammadiyah juga sebegai peneguh empat pilar kebangsaan. Diantaranya, Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Muhammadiyah juga melahirkan banyak pahlawan nasional mulai dari K.H. Ahmad Dahlan, Ibu Nyai Walidah Ahmad Dahlan, Ir. Sukarno, Ibu Fatmawati, dan sampai dengan Bapak Kasman Singodimedjo,” kata Presiden dalam sambutannya.
Menurut Presiden, rakyat Indonesia juga berterima kasih atas amal usaha Muhammadiyah. Presiden mengaku, ia juga pernah mengunjungi berbagai institusi Muhammadiyah baik sekolah, pesantren, hingga rumah sakit di berbagai kota di Indonesia.
“Supaya juga bapak ibu ketahui Ibu Iriana itu, berkuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Cucu saya, Jan Ethes, itu lahir di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo, mungkin ada yang belum tahu,” ujar Presiden.
Tanwir ke-51 Muhammadiyah sendiri, mengambil tema “Beragama yang Mencerahkan”. Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir, tema diambil atas pertimbangan bahwa Muhammadiyah dan umat Islam, dituntut untuk menyebarluaskan pesan-pesan dan praktik Islam yang mencerahkan.
“Kedua, dalam kehidupan sehari-hari kami mengamati masih dijumpai sebagian pemahaman, dan pengalaman Islam yang kurang menunjukkan pencerahan sehingga menimbulkan masalah seperti sikap ekstrem dalam beragama,” kata Haedar.
Haedar menilai potensi terbesar umat beragama, adalah cinta damai, cinta toleransi, cinta membangun, dan cinta bersaudara. Untuk itu, Muhammadiyah ingin mendorong potensi besar ini, menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia.
 “Jadi jangan dipakai logika sebaliknya apakah ada beragama yang tidak mencerahkan. Secara umum, seluruh agama dan umat beragama itu mencerahkan. Kita ingin memobilisasi potensi rohani ini menjadi kekuatan nasional,” tutur Haedar kepada jurnalis selepas acara.(Sekretariat Presiden/Bink).****

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60

Leave a Reply