READ.ID – Pembahasan rencana penuntasan pembangunan irigasi Randangan dan optimalisasi kesiapan lahan dan cetak sawah baru, Kembali dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pohuwato bersama Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWS) Gorontalo, dan unsur Forkopimda Pohuwato
Disampaikan Bupati Pohuwato, Saipul Mbuinga bahwa irigasi bendung Randangan di bangun sejak 2013, atau kurang lebih 11 tahun lamanya yang hingga saat ini belum maksimal.
Dijelaksan Saipul, pda tahun 2020 pekerjaan sempat terhenti akibat Covid-19, padahal anggarannya sudah tersedia yang diperjuangkan oleh pihak Balai, dan akibat bencana dunia tersebut anggarannya di refocusing.
“Alhamdulillah, sambil berjalannya waktu mulai terbuka sedikit demi sedikit dan lanjutan dari pekerjaan saluran mulai dikerjakan lagi,” ungkapnya
Selanjutnya, dikatakan Saipul, panjang saluran pembuang sekitar 150 kilometer, tinggal menyelesaikan beberapa persoalan. Dan itu, atas komunikasi yang baik sudah mulai menemui titik terang.
“Artinya, beberapa masyarakat yang terkena dampak saluran irigasi tidak mempermasalahkan lagi, hanya saja perlu pendataan sesuai apa yang ada di lapangan. Olehnya, harapan kami hal ini dapat menjadi perhatian dari pihak BWSS,”tuturnya
Disamping itu, terang Saipul, pembangunan saluran irigasi adalah untuk kepentingan semua pihak. Hadirnya TNI, para unsur forkopimda tentu mereka punya tugas tersendiri, seperti dari TNI adalah percepatan luasan areal tanam.
“Kami di undang langsung oleh pak menteri terkait pelibatan langsung dari pihak TNI,” imbuhnya
Lebih jauh, Saipul menambahkan, untuk sisi kiri dan kanan dari irigasi, yang termanfaatkan baru 600 sekian Ha dari potensi kurang lebih 900 Ha.
“Dengan 11 tahun irigasi dan tidak bisa termanfaatkan secara maksimal, ini adalah tergantung dari niat baik kita. Harapan saya agar persoalan ini bisa selesai, dan apa yang menjadi harapan masyarakat kiranya bisa jadi perhatian kita semua,” pungkasnya.