READ.ID – Kasus penganiayaan seorang anggota TNI dari Yonif 715/MTL Pratu Miftahul Iksan yang terjadi di area parkir salah satu tempat hiburan di Wongkaditi, Kota Utara, Kota Gorontalo direka ulang.
Rekonstruksi yang digelar Dit Reskrim Polda Gorontalo itu dilakukan pada Jumat (19/2/2021). Tampak dilokasi rekonstruksi, salah satu pelaku, Rinto Cs memperagakan kembali kasus penganiayaan yang mereka lakukan dihadapan aparat kepolisian.
“Jadi, hari ini Rinto bersama rekan-rekannya bersama para saksi sudah dilakukan rekonstruksi atas kasus penganiayaan yang dilakukannya,” ucap Dir Reskrim Umum Polda Gorontalo Kombes Pol Deni Okvianto.
Dirinya menjelaskan tujuan dilaksanakan rekonstruksi ini adalah untuk mendapat gambaran yang jelas tentang terjadinya suatu tindak pidana.
Kemudian untuk menguji kebenaran keterangan terdakwa ataupun saksi
yang ada sehingga dapat diketahui benar tidaknya tersangka melakukan tindak pidana.
“Dalam pelaksanaan rekonstruksi yang diperagakan oleh para tersangka dan saksi dalam 12 adekan, serta dipandu oleh Iptu Darwin Pakaya selaku penyidik Subdit 3 Ditreskrimum dan disaksikan olej JPU Kejati Gorontalo dan para penasehat hukum tersangka,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa pengeroyokan terjadi di tempat hiburan malam, Quen Tiara Club Jalan Prof Dr Aloe Saboe, Wongkaditi, Kota Utara, Kota Gorontalo pada Senin (1/2/2021) sekitar pukul 04.15 Wita.
Adegan pemukulan pada anggota TNI di Gorontalo itu sempat terekam kamera CCTV di sekitar bangunan setempat. Video dari penganiayaan anggota TNI di Gorontalo itu kini sudah beredar di sejumlah media sosial. Saat insiden pemukulan, Miftahul sempat bersama dengan temannya Sertu Tirta.
Dari informasi yang dihimpun Read.id, Kejadian pemukulan berawal pada Senin (01/2/2021) sekitar pukul 04.00 Wita, ketika itu Sertu Tirta dan Pratu Miftahul Ikhsan terjadi adu mulut dengan Rinto.
Saat Sertu Tirta dan Pratu Miftahul keluar dari Queen Tiara, mereka diikuti oleh Rinto dan para teman-temannya di halaman parkir Quen Tiara Club. Beberapa saat kemudian, pengeroyokan itu pun terjadi.
Beruntung, Sertu Tirta sempat menghindar dan melarikan diri, karena dikejar menggunakan senjata tajam oleh pelaku.
Namun, berbeda dengan Pratu Miftahul. Dalam video CCTV yang beredar, dirinya dipukul secara brutal oleh para pelaku.
(Aden/Read)