Ketua Karang Taruna Bigo Selatan Soroti Data Penerima BST Kemensos

banner 468x60

READ.ID – Ketua Karang Taruna Tunas Muda Desa Bigo Selatan, Irawan Rahman soroti penerima Bantuan Langsung Tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).

Dirinya menyoroti hal ini karena ia memang merupakan mantan petugas Verifikasi dan Validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial untuk Penanganan Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu (Verval BDTKS PFM & OTM) Kaupaten Bolmut Periode Oktober – Desember Tahun 2020 dan Januari – Maret Tahun 2021.


banner 468x60

“Saya mengkritik kebijakan Kemensos melalui Dinsos Kabupaten yang menurunkan Data Penerima Manfaat BST ditengah Verifikasi dan Validasi Data baru tengah belangsung yang menyebabkan hilangnya sebagian nama penerima manfaat yang telah berada di data base sebelumnya,” ujar Irawan.

Dikatakannya, jika kejadian ini terjadi karena kesalahan sistem, maka pihaknya menyebut hal itu adalah human error, sebab yang menjalankan sistem adalah manusia itu sendiri.

Sebagaimana pengalamannya, lanjut Irawan, di periode pertama pihaknya ditunjuk oleh pemerintah desa sebagai petugas verval sebagaimana permintaan pihak dinas melalui surat yang ditujukan ke pemerintah desa tahun 2020, kewenangan petugas verval itu dimulai sejak pendataan, verifikasi hingga validasi dan penginputan melalui aplikasi SIKS-NG dengan biaya Rp10.000 per KPM.

“Tetapi di periode kedua saya sebagai petugas, kewenangan penginputan itu tidak lagi dilakukan oleh petugas, melainkan telah dilakukan oleh petugas yang lain di dinas sosial. Memang, setiap petugas ditawari untuk menginput hasil verval dari masing-masing, namun juga ada opsi lain yang disediakan oleh pihak dinas yaitu dengan menyediakan petugas penginput di dinas bagi petugas yang tidak mau melakukan penginputan. Otomatis karena tidak lagi menginput, maka biayanya ikut berkurang yaitu Rp7.000 per KPM,” tutur Irawan.

Dirinya mempertanyakan mengapa di saat ini, ketika sedang melakukan verifikasi data terbaru, melalui SDGs, tiba-tiba pihak Kementerian Sosial melalui dinas sosial menurunkan data penerima manfaat untuk bulan maret-april tidak lagi menggunakan data base yang lama, sementara verifikasi data baru ini belum selesai dilaksanakan.

“Bahkan, kita semua tahu, hampir di semua musyawarah desa, banyak desa yang menolak memberikan usulan data calon penerima manfaat dengan adanya kriteria yang tidak masuk akal untuk dipenuhi masyarakat, sementara disisi lain pemerintah daerah diberikan kewenangan untuk menentukan angka garis kemiskinan masing-masing kabupaten/kota,” ucapnya.

Dirinya juga mempertanyakan beberapa nama tambahan yang baru terdata di Basis DTKS dan namanya keluar sebagai penerima manfaat BST untuk periode bulan Maret – April 2021 tetapi berbeda alamat penerima yang bersangkutan.

“Yang saya ketahui, tidak ada pengusulan data baru calon penerima manfaat yang dilakukan oleh petugas lapangan, melainkan verifikasi dan validasi data sebelumnya yang memang sudah ada di data base DTKS. Pengusulan baru itu baru mulai dilakukan di periode bulan April-Juni 2021 sebagaimana pendataan baru yang tengah berlangsung saat ini melalui SDGs,” tambahnya.

Pendataan baru melalui SDGs ini kan dilakukan agar supaya antara Data Kementerian Sosial, Kementerian Desa, Kementerian Dalam Negeri dan BPS itu sama, sebab selama ini, tidak tepatnya sasaran penerima manfaat bantuan sosial karena berbedanya data dan persepsi antar lembaga terkait tentang kemiskinan.

Selanjutnya tentang adanya nama-nama baru penerima manfaat dan hilangnya nama-nama yang berada di data base sebelumnya, dirinya tidak akan berfikiran buruk, namun dirinya yakin ini bukan error system melainkan human error, entah itu di pihak Kementerian Sosial ataupun di pihak Dinas Sosial.

“Saya menantang pihak Dinas Sosial Kab. Bolmut untuk turun lapangan dan menyandingkan data yang mereka miliki dengan fakta dilapangan. Kalau perlu sekalian pihak Kemensos dan Ibu Risma yang turun dan saya bersedia mendampingi beliau dan menunjukkan fakta dilapangan,” tukas Takur, sapaan akrabnya.

Sampai berita ini di terbitkan, upaya konfirmasi ke Dinsos Kabupaten Bolmut, sudah dilakukan. Namun, belum terhubung. Upaya konfirmasi akan tetap terus diupayakan.

(SVG/Read)

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90