Lima Warga Gorontalo Ditemukan Tewas usai Tenggelam

Tenggelam
Ilustrasi

READ.ID – Sebanyak lima warga Gorontalo ditemukan tewas usai tenggelam. Korban ada yang berumur 13 hingga 74 tahun.

Saat tenggelam, beberapa korban sempat diselamatkan. Namun, nyawa mereka tak bisa diselamatkan lagi. Kejadian ini merupakan lima peristiwa yang dihimpun read.id selama tahun 2020.

Tenggelamnya lima warga Gorontalo ini terjadi di tempat dan waktu yang berbeda.

1. Tenggelam di Saluran Irigasi

Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), Rizaldi Umar (13) tewas tenggelam di saluran irigasi di Desa Talulobutu Selatan, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Kamis (26/11/2020).

Dari informasi yang dihimpun, awalnya korban bersama teman-temannya sekitar pukul 16.00 Wita mandi di saluran irigasi yang debit airnya cukup tinggi dan deras.

Tidak berselang lama, teman-teman korban melihat Rizaldi tenggelam dan sempat meminta tolong. Namun, teman korban memutuskan meminta tolong kepada warga sekitar.

Warga yang melakukan pencarian berhasil menemukan korban tidak jauh dari lokasi awal Rizaldi dan teman-temannya mandi.

Warga sempat melakukan pertolongan pertama dengan membalikan tubuh korban, dengan harapan air yang di dalam tubuh korban bisa keluar.

Kemudian warga juga sempat membawa korban ke Puskesmas terdekat. Namun, nyawa korban tidak tertolong lagi.

Saat itu juga jenazah korban langsun dibawa ke rumah duka di Desa Ayula Utara, Kecamatan Bulango Selatan untuk dimakamkan.

2 Kakek 75 Tahun Tenggelam Saat Mencari Ikan

Seorang kakek berusia 74 tahun yang merupakan warga Desa Londou, Kecamatan Popayato timur, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, tewas tenggelam saat mencari ikan di laut.

Kepala Basarnas Gorontalo, I Made Junetra mengatakan kakek yang tenggelam di laut itu bernama Nord Singging.
Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di perairan Randangan, Kabupaten Pohuwato.

Korban ditemukan pada jarak sejauh 13 Kilometer dari lokasi kejadian awal korban tenggelam.

“Korban sudah ditemukan telah meninggal dunia, dan jasad korban kemudian dievakuasi ke rumah duka hari Selasa (03/11/2020) pada pukul 13.29 WITA,” ungkap I Made Junetra.

Sebelumnya, Nord Singging dikabarkan hilang saat menyelam di laut untuk memanah ikan, Sabtu (31/10/2020) lalu.

Saat itu Nord pergi memanah bersama dua orang rekannya yang salah satu adalah anak korban.

Namun, saat menyelam, korban tak kunjung naik ke permukaan perahu. Merasa khawatir, rekan korban mencari-cari korban namun yang ditemukan hanya alat panah yang korban gunakan saat menyelam.

Pencarian terhadap korban berlangsung lama. Hingga di hari keempat, Selasa (3/11/2020) siang, korban baru ditemukan.

“Dengan ditemukannya korban, maka operasi pencarian dinyatakan selesai,” ungkap I Made.

3. Tenggelam di Sungai Bolango

Seorang bocah tenggelam di Sungai Bolango, tepatnya di kompleks Jembatan Jodo, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, Kamis (2/4) kemarin sekitar pukul 14.00 Wita.

Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Djefri D.T Mewo, korban diketahui bernama Zulkifliyansa (13) warga Kelurahan Huangobotu, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo.

“Sebelum tenggelam, korban bersama teman-temanya itu memancing di sungai di Jembatan Jodoh.Setelah memancing, mereka mandi, si korban ini pun hilang,” ujar Djefri D.

Kata Djefri, ketika korban tenggelam, teman-temanya takut melaporkan hal tersebut.

Ia pun baru mengetahui kejadian ini ketika keluarga korban melaporkan persitiwa tersebut pada pihaknya, Jumat (3/4) pulul 10.00 Wita.

Saat ditemukan oleh tim Pencarian dan Pertolongan (SAR), korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa.

Menurut salah satu anggota tim SAR Gorontalo Indra djalil, keterlambatan penemuan korban akibat pihaknya terlambat mendapatkan laporan.

“Keterlambatan informasi sehingga korban sudah tidak bisa diselamatkan. Padahal, nomor telepon kami sudah beredar di publik,” ungkapnya.

4. Tewas usai Selamatkan Adiknya

Windi Djaruadi, Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) tenggelam usai menyelamatkan adiknya di sungai Bone Kelurahan Bugis, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo, Minggu (01/3).

Dari informasi yang berhasil dihimpun Read.id, peristiwa itu berawal saat Windi dan adik berserta dua rekannya pergi mencuci pakaian, hingga mandi di sungai. Setelah mandi, mereka kemudian menyeberang sungai.

Saat menyeberang, adik korban tiba-tiba terpeleset yang membuat Windi dan kedua rekannya membantu menyelamatkannya.

Namun, setelah adiknya berhasil diselamatkan, korban Windi diseret arus sungai dan langsung tenggelam.

Melihat kejadian itu, adik dan rekan korban melaporkannya ke warga setempat.

Jenazah Siswi berusia 15 tahun ini, ditemukan oleh salah satu warga saat melakukan pencarian korban bersama petugas Basarna Gorontalo di sungai.

Mereka menemukan siswi yang duduk dikelas 9 SMP tersebut setelah kurang lebih satu jam pencarian.

“Kejadiannya sekitar pukul 11.40 Wita. Korban berhasil ditemukan tidak jauh dari awal mulanya kejadian. Korban ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia,” kata Kepala Basarnas Provinsi Gorontalo, Djefry D. T. Mewo.

Saat itu jenazah segera dievakuasi oleh Basarnas Gorontalo di rumah duka Kelurahan Bugis, Kota Gorontalo.

5. Bocah 16 Tahun Tewas Tenggelam

Seorang bocah berusia 16 tahun dengan nama Fandi Sawal, warga Desa Tanjung Keramat, Kecamatan Mananggu, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, tenggelam saat sedang berenang di Pantai Batu Buaya, Minggu (12/1).

Kejadian ini berawal saat korban sedang berenang di laut bersama rekan-rekannya di pantai di sekitar desanya.

Sekitar pukul 15:00 Wita, tiba-tiba korban terseret ombak hingga ke tengah laut.

Sejumlah rekan korban berusaha melakukan pertolongan, tetapi naas, korban tak dapat diselamatkan.

Tim Basarnas Gorontalo yang mendapat laporan tersebut langsung menerjunkan enam personel untuk melakukan pencarian. Tim dibantu BPBD setempat.

Kepala Bidang Sumber Daya Basarnas Gorontalo Muhamad Rizal menjelaskan setelah tiba di lokasi kejadian, tim langsung melakukan pencarian.

Namun hingga pukul 18:00 Wita, korban belum juga ditemukan, dan proses pencarian dihentikan sementara.

“Pencarian terpaksa kami hentikan sementara dan dilanjutkan besok hari,” ucap Muhamad Rizal.

Tambahnya, saat pencarian terhadap korban, petugas terkendala kondisi laut yang berombak dengan ketinggian mencapai satu meter.

Pada keesokan harinya, setelah melakukan pencarian selama satu hari, korban akhirnya ditemukan. Namun, ia tak terselamatkan lagi.

Korban ditemukan di sekitar lokasi kejadian, sekitar pukul 23.10 WITA, pada Senin (13/1). Korban pertama kali ditemukan oleh nelayan dengan posisi terapung.

Usai dievakuasi, korban selanjutnya dikembalikan kepada keluarganya di Desa Palato, Kecamatan Mananggu, Kabupaten Pohuwato.

(Aden/RL/Read)

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version