READ.ID – Wali Kota Marten Taha mengemukakan ada tujuh prasyarat yang telah dilakukan untuk memenuhi Pengarusutamaan Gender di Gorontalo.
Tujuh itu, kata Marten Taha, mulai dari komitmen, kebijakan, program, kelembagaan sumber daya manusia, data terpilah, alat analisis, serta partisipasi masyarakat.
“Intinya, kehadiran workshop Pengarusutamaan Gender pada seni di Gorontalo ini, diharapkan agar peran perempuan dalam pengembangan seni tradisional lebih besar lagi dibanding sekarang. Mengingat, di Kota Gorontalo sendiri, begitu banyak seni tradisional untuk dikembangkan, sehingga dapat menaikan perekonomian”, ungkap Marten Taha, pada acara workshop Pengarusutamaan Gender, di Makassar, Selasa (26/10/2021).
Ia menambahkan, misalnya dibidang kesenian tradisional yang bisa dikembangkan yaitu sulaman karawo, bada’a atau bedak objek kemajuan daerah dari orang tua dulu kita.
“Tentunya, dua contoh seni tradisional ini merupakan hal yang perlu dikembangkan di Kota Gorontalo”, tambah Wali Kota.
Terakhir, Marten Taha menyampaikan apresiasi atas terlaksananya workshop yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Gorontalo ini, sehingga harus diimplementasikan dimanapun kita berada.
“Kami berharap, peran perempuan di Kota Gorontalo memiliki peranan penting, selanjutnya hasil dari workshop ini mampu melahirkan ide dan gagasan kedepan, serta mengembangkan seni tradisional tersebut”, pesan Wali Kota.
(Rinto/Read)