Menakar Ancaman Radikalisme FKPT Gorontalo Gelar Rapat Perdana Bahas Isu Strategis

READ.ID,- Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Gorontalo menggelar rapat perdana pada Rabu, 7 Mei 2025, di Restoran Domestique, tak lama setelah dilantik pada 25 April lalu. Rapat ini menjadi langkah awal konsolidasi pengurus FKPT dalam merespons berbagai isu strategis yang berkaitan dengan pencegahan radikalisme, intoleransi, dan terorisme di daerah.

Ketua FKPT Provinsi Gorontalo, Dr. Funco Tanipu, S.T., M.A., yang memimpin langsung pertemuan tersebut, menyoroti hasil Indeks Potensi Radikalisme (IPR) tahun 2024 yang menunjukkan Provinsi Gorontalo berada di posisi kedua tertinggi se-Sulawesi. Data ini, menurutnya, menjadi peringatan serius bagi seluruh elemen masyarakat.

“Kondisi ini tentu menjadi perhatian serius bagi kami. Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah-langkah konkret dan terkoordinasi dalam menghadapi potensi radikalisme di daerah,” ujar Dr. Funco.

Rapat membahas sejumlah pendekatan strategis yang akan dikembangkan ke depan, mulai dari edukasi publik, penguatan nilai-nilai budaya lokal, hingga membangun jejaring kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Di antaranya adalah tokoh masyarakat, tokoh agama, lembaga pendidikan, aparat keamanan, serta organisasi pemuda dan keagamaan.

Salah satu fokus FKPT adalah memastikan tersedianya data yang akurat dan komprehensif tentang potensi radikalisme di tingkat lokal. Menurut Dr. Funco, basis data yang solid menjadi syarat utama bagi perumusan program pencegahan yang kontekstual dan efektif.

Selain isu struktural, rapat juga menyinggung perkembangan aktual, termasuk polemik terkait mantan anggota HTI yang masuk dalam tiga besar seleksi Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo. Isu infiltrasi paham radikal di kalangan pelajar juga menjadi sorotan, mengingat pentingnya membentengi generasi muda dari paparan ideologi ekstrem.

FKPT juga menegaskan pentingnya membangun kemitraan sinergis dengan lembaga-lembaga strategis seperti TNI, BIN, Polda, BAIS, Satgaswil Densus 88, pemerintah daerah, kampus, dan media lokal sebagai elemen penting dalam membangun narasi tandingan terhadap ideologi kekerasan.

Rapat ditutup dengan komitmen bersama seluruh pengurus untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam menjaga keamanan, memperkuat semangat kebangsaan, serta membumikan nilai-nilai kebhinekaan dan toleransi di tengah masyarakat Gorontalo.*****

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version