banner 468x60

Mentan RI : Gorontalo Berkontribusi Besar Dalam Penurunan Angka Kemiskinan

FOTO: Salman

READ.ID,- Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa Provinsi Gorontalo menjadi salah satu provinsi yang berhasil dalam meningkatkan ekspor jagung Indonesia. Selain itu, Gorontalo juga punya kontribusi terbesar dalam penurunan kemiskinan di Indonesia sehingga dapat mencapai 1 digit.

Hal itu disampaikannya dalam diskusi yang diinisiasi oleh Ditjen IKP (Informasi Komunikasi Publik) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menginisiasi pelaksanaan diskusi media Forum Merdeka Barat 9 ( FMB 9) dengan mengangkat tema ” Pembangunan SDM dan Sektor Pertanian di Gorontalo” yang digelar di Rumah Dinas Gubernur Gorontalo.

Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menjelaskan, saat baru dilantik sebagai Gubernur Gorontalo pada Tahun 2012 lalu, ia langsung melakukan mapping (pemetaan) yang menuju pada satu kesimpulan untuk segera menurunkan angka kemiskinan dengan melakukan berbagai program.

“ Pendidikan kami gratiskan, kesehatan kami gratiskan, pembangunan infrastruktur dan pembangunan ekonomi kerakyatan yang didalamnya termasuk pertanian, perkebunan dan lainnya terus kami tingkatkan,” ungkap Rusli.

Dari siaran pers yang dikeluarkan oleh Forum Media Bersama 9 (FMB 9) menjelaskan, pada awal 2019, berdasarkan survei pada September 2018, BPS Gorontalo melansir adanya penurunan angka kemiskinan hingga 0,98 poin, yakni menjadi 15,83 persen atau 188,30 ribu jiwa. Padahal pada Maret 2018, angka kemiskinan masih tercatat di 16.81 persen atau sebanyak 198,51 ribu jiwa.

Dibandingkan provinsi lain, posisi Gorontalo (per Maret 2018) berada di urutan kelima terbawah dalam jumlah penduduk miskin. Urutan keempat Maluku, disusul Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua.  Ini merupakan penurunan yang tertinggi se-Indonesia.

Perubahan mendasar yang dilakukan pemprov  Gorontalo untuk menekan angka kemiskinan salah satunya dengan memastikan penerima bantuan sosial tepat sasaran dan sesuai dengan yang dibutuhkan.

Dimulai dari mengubah sasaran penerima bantuan  dan terus mengintensifkan pendataan hingga ke desa-desa untuk mencari siapa saja yang layak menerima bantuan program. Data penerima harus mengacu pada basis data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) atau warga yang benar-benar layak menerimanya.

Selain itu penurunan angka kemiskinan dipengaruhi berbagai program sosial yang dilaksanakan, salah satunya program Bakti Sosial NKRI Peduli  yang bergulir di setiap kecamatan seminggu sekali dengan kegiatan berupa operasi pasar murah dan penyaluran santunan dari Baznas senilai Rp100.000 per orang kepada 1.000 warga miskin di setiap wilayah.****

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60

Leave a Reply