MUI: Bentrok di Maluku bukan konflik Agama

konflik Agama
banner 468x60

READ.ID – Sekertaris MUI Maluku Abdul Hadji Latuconsina mengatakan bentrokan dua warga Desa Ori dan Kariuw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, bukan konflik agama.

Abdul Hadji meminta masyarakat tak terpancing informasi yang mengaitkan bentrokan tersebut dengan masalah agama.


banner 468x60

“Selaku tokoh agama saya juga menyatakan bahwa konflik tersebut bukanlah masalah agama seperti yang diberitakan, maka simbol-simbol keagamaan jangan disalahgunakan,” kata Abdul Hadji dalam keterangan resmi yang dibagikan Penerangan Kodam Patimura, Rabu (26/1).

Abdul Hadji salah satu tokoh masyarakat yang melakukan pertemuan dengan Pangdam XVI/Pattimura, Mayor Jenderal Richard Tampubolon dan sejumlah tokoh lainnya di Kodam Patimura hari ini.

Ia juga meminta masyarakat menahan diri dan mendukung TNI-Polri untuk menyelesaikan bentrok warga Desa Ori dan Kariuw.

Sementara Pangdam XVI/Pattimura, Mayor Jenderal Richard Tampubolon mengatakan pihaknya telah membantu kepolisian untuk mengamankan wilayah terdampak bentrok warga dua desa di Maluku Tengah.

Richard Tampubolon juga mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga wilayah agar tetap kondusif. Ia pun meminta masyarakat Maluku tak terpengaruh dengan konflik ini.

“Berikan kepercayaan kepada aparat untuk menyelesaikan persoalan ini dengan langkah-langkah terbaik,” ujarnya.

Sejalan dengan apa yang diutarakan oleh Pangdam, Ketua Sinode GPM Pdt Elifas Maspaitella meminta masyarakat tetap tenang dan berkonsolidasi agar peristiwa di Maluku pada awal 2000 lalu tak terulang kembali.

“Kita sudah banyak belajar dari peristiwa itu, untuk itu maka Saya mengajak kita semua sama-sama melihara perdamaian dalam persaudaraan sejati di Maluku,” katanya.

Turut hadir dalam pertemuan ini, perwakilan dari Gereja Khatolik Pastor Ricardus Nono Sukirno, perwakilan Walubi Maluku Wilhelmus W dan perwakilan dari PHDI Maluku Dr I Wayan Sutapa serta tokoh masyarakat lainnya.

Sebelumnya, anggota TNI dan Polri melaksanakan patroli gabungan di Kota Ambon untuk mengantisipasi konflik di Pulau Haruku, Maluku Tengah. Polisi berharap warga Kota Ambon tetap tenang dan tak terpancing isu-isu yang mengarah pada provokasi.

Sementara itu penduduk Desa Kariuw, Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah saat ini mengungsi ke hutan setelah bentrokan antar warga kampung Desa Kariuw dan Ori. Warga yang mengungsi meliputi anak-anak, lansia, dan para perempuan.

“Sebagian warga mengungsi ke kampung sebelah Aboru, sementara sebagian masih bertahan di dalam hutan,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (26/1) sore.

Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Mohamad Ohoirat menyebut bentrokan antarwarga kampung Kariuw dan Ori, Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah diduga karena kesalahpahaman terkait batas wilayah.

Sejauh ini dilaporkan dua orang tewas akibat luka tembak. Sejumlah rumah warga juga terbakar imbas bentrokan tersebut.

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90