READ.ID – Oknum anggota Satpol PP yang bertugas di Kabupaten Gorontalo diduga aniaya seorang Wartawan dari media online tatiyechannel.com.
Rahmanto Moomin atau lebih dikenal Halid, jurnalis yang menjadi korban dugaan penganiaayaan ringan yang terjadi, Sabtu (28/9) malam.
Saat itu Halid yang berencana meliput event Festival Pesona Danau Limboto (FPDL), datang dari arah barat menggunakan motor scooter.
Mendekati simpang empat dekat kantor satpol PP Kabgor, dari arah berlawanan datang diduga pelaku berinsial IN menggunakan mobil fortuner dengan lampu sein kiri menyala.
Karena mengira IN akan belok kiri, Halid pun langsung belok kanan di perempatan.
Tapi ternyata si IN tidak akan belok, sehingga nyaris tabrakan. Halid pun berhenti dan IN turun dari mobil, tapi tanpa peringatan langsung mendorong Halid.
Ditengah cek cok, Halid pun bertanya nama yang bersangkutan. “Sapa ti pak p nama? kita Inong Satpol PP,” urai Halid, menceritakan kembali kejadian itu.
Karena merasa bermitra dengan pemerintah, Halid pun mengaku kalau dirinya wartawan.
Bukannya sedikit menenangkan, IN justru makin meninggi. “Emang krnapa kalau wartawan,” tantang IN, kata Halid sembari kembali mendorongnya.
Baca Juga : Pemprov Gorontalo Siapkan 6.000 Pemasangan Listrik Gratis
Untung ada seorang Babinsa TNI yang lewat dan coba memediasi, dan diajak bercerita di teras Kantor Satpol PP.
Merasa diunggulkan karena berada di kantornya, IN malah menarik topi Halid dan mencakarnya, dan teman IN ada yang bantu memukul, hingga bibir korban terluka.
Dikutip dari Hulondalo.id, Halid mengaku sempat diancam oleh IN. “Nanti kita (IN) mokase pata-pata kamari ngana (Halid),” kata Halid yang mengaku sempat minta maaf cuma IN tidak mau.
Tak Puas dengan perlakuan itu, dugaan aniaya kepada wartawan Halid pun dilaporkan ke Polres Gorontalo.
Halid didampingi keluarga dan rekan wartawan, akhirnya mendatangi Polres Gorontalo malam itu juga melaporkan perlakukan IN, disertai bukti visum.
Sementara itu ditempat terpisah, Kasatpol PP Kabupaten Gorontalo Udin Pango saat dikonfirmasi, membantah telah terjadi pemukulan oleh oknum anak buahnya, padahal dirinya sendiri tidak berada di lokasi kejadian.
“memang benar ada salah satu anggota saya yang terlibat adu mulut. dua-duanya sudah emosi namun tidak ada pemukulan dan juga tidak ada yang dirugikan.” ujar udin.
Ditambahkan pula oleh udin Pango jika ada anggotanya yang terbukti melakukan tindak kekerasan maka akan di tindaklanjuti. “Kita lihat dulu perkembangannya.” tandas udin. (Ika/Aprie/RL)