banner 468x60

Panah Wayer Bukan Mainan Kami

Panah Wayer Mainan
FOTO: Ilustrasi

READ.ID – Perubahan zaman telah berubah secara cepat. Seiring terjadinya perkembangan diberbagai bidang kehidupan. Dari zaman 90-an hingga sekarang banyak kebiasaan yang berubah dari anak-anak , remaja bahkan hingga orang dewasa

Dizaman kami anak 90-an bermain adalah aktivitas rutin yang wajib (fardhu ain) di laksanakan. tak tanggung-tanggung Kulit hitam, bau keringat, pakaian kotor bernoda, dan tanda Rotan di betis jadi bumbu penghibur dimasa itu. Sehari tak bermain hidup kami berasa lagi di penjara sama orang tua dalam rumah. Memulai aktifitas selepas pulang sekolah berjalan kaki bersama teman sambil menikmati obrolan dan menjadwalkan lokasi bermain hingga petang nanti. Dizaman sekarang aktifitas anak remaja pasti berbeda jauh dari apa yang pernah kami lakukan di masa itu.

Entah apa yang merasukimu; lirik lagu yang lagi viral di aplikasi tik tok beberapa pekan kemarin mungkin lebih cocok di alamatkan kepada anak remaja masa kini wabil khusus di kota Gorontalo. Dewasa Ini menjawab fenomena yang akhir-akhir ini meresahkan warga Kota dengan aktifitas anak remaja yang kebablasan. Aksi teror panah wayer sepertinya tak ada habisnya. tak tanggung-tanggung Laki-Perempuan jadi sasaran empuk oleh mereka. Intruksi Kapolres tembak mati di tempat bagi para pelaku seakan hanya guyonan oleh mereka.

Miris melihat cara bermain mereka, iya bermain!! bermain yang kebablasan, bermain yang kelewat batas, bermain dengan merugikan orang banyak dan pasti merugikan diri sendiri. Dizaman kami kenakalan remaja adalah bumbu dari aktifitas setiap hari, tapi tidak dengan cara yg mereka lakukan.

Dijaman kami tak ada panah wayer sebab itu BUKAN MAINAN KAMI sekalipun mudah untuk membuat alat tersebut. Mainan kami banyak di masa lalu sebut saja : Ketapel sasarannya buah dan Burung (Bukan orang), Palapudu senjata bambu amunisinya biji buah Ayitala (sebelum mengenal PUBG), Senjata Tilalade, Senjata pelepah pisang, Panah Ikan, otili dan hele (sekali lagi bukan orang), Gaso lilibu mainan karet yg di gulung sama paku (sasaranya bukan orang). Itulah sebagian alat yg kami gunakan untuk bermain dimasa lalu dan anak remaja masa kini mulai meninggalkanya. Sederhana, membahagiakan dan tidak merugikan orang lain.

Saya berharap kasus panah wayer yg melibatkan anak-anak remaja di wilayah Kota dan sekitarnya segera di tuntaskan oleh seluruh unsur dan pihak berwajib. Tangkap serta adili sesuai mekanisme hukum yang berlaku.
Terakhir saya sampaikan Panah Wayer tak Tak seindah Panah Otili

Rabu, 6/11/2019
– Y A M O T O (Yandi Mooduto)
Anak 90-an

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60